Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learner

Reading, Writing, Traveling

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bisakah Sukses Setelah Jatah Gagal Habis?

29 Januari 2025   07:15 Diperbarui: 29 Januari 2025   08:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku 'Kapan Jatah Gagal Saya Habis' karya Hanif Mahaldi (sumber: Google Play Book)

Maksud dari penulis ini saya ilustrasikan seperti berikut. Misalnya, ada orang yang mempunyai kelebihan berat badan dan suka mengkonsumsi minuman manis 1 botol/hari. Dia kemudian berniat untuk menurunkan berat badan dan mengurangi konsumsi minuman manis.

Dia berencana untuk berolah raga selama 15 menit setiap hari dan mengkonsumsi minuman manis menjadi 1 botol/2 hari. Dia pun mulai melakukannya dan setelah dia mencobanya dalam waktu seminggu, berat badannya hanya turun 100 gram. Dia segera merasa usahanya sia-sia dan menyerah karena berat badannya tidak terlalu turun secara signifikan.

Akhirnya, dia tidak berolah raga lagi dan tetap mengkonsumsi minuman manis setiap hari. Kira-kira, apa yang terjadi sepuluh tahun kemudian? Besar kemungkinannya dia akan bertambah berat badannya dan bisa saja terkena penyakit diabetes.

Bayangkan jika dia tetap konsisten berolah raga 15 menit/hari dan mengurangi konsumsi minuman manisnya. Mungkin lama-lama berat badannya akan ideal dan dia tidak kecanduan lagi minuman manis. Artinya, kita perlu bersabar dan mencicil kebiasaan baik jika ingin sukses.

Oleh karena itu, Hanif mengajak agar kita jangan gampang menyerah karena menyerah itu candu. Lebih enak memang jika tidak melakukan sesuatu, tidak berpikir kreatif, dan memasrahkan semuanya pada hidup.

Dalam bukunya, Hanif juga mengatakan bahwa sukses itu tidak bisa hanya mengandalkan bakat dan IQ yang tinggi.

Bakat adalah resep makanan terbaik, tetapi resep terbaik tanpa koki yang handal juga tidak akan menghasilkan makanan yang enak. Jadi kunci utamanya adalah latihan yang konsisten.

Sukses juga bukan sekedar besar-besaran nilai IQ, tapi kemampuan kita untuk beradaptasi dengan dunia. Apakah kita bisa menyelesaikan masalah yang ada di sekitar kita melalui kemampuan intelektual (IQ) dan emosional (EQ) kita? Keduanya diperlukan untuk mengatasi kegagalan.

Kesimpulannya, kegagalan terjadi akibat kita membiarkan diri kita untuk berada dalam situasi yang sama selama bertahun-tahun, tanpa mau introspeksi diri dan melakukan perbaikan.

Kita tidak perlu fokus pada jatah gagal karena gagal adalah saudara kembar keberhasilan. Daripada kita fokus pada jatah gagal, lebih baik kita mencicil kesuksesan.

Buku 'Kapan Jatah Gagal Saya Habis?' ini ditulis oleh penulis dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Penulis juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita mudah untuk memahaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun