Mohon tunggu...
Rahil Adriyadi
Rahil Adriyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi

Rahil Adriyadi Dwi Ananda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya LGBT yang Terjadi pada Remaja Saat Ini

14 Juni 2021   20:37 Diperbarui: 14 Juni 2021   21:04 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biseksual adalah seseorang baik laki-laki atau perempuan yang mempunyai ketertarikan seksual terhadap laki-laki sekaligus perempuan dalam waktu yang bersamaan.

4. Transgender 

Transgender adalah seseorang yang menggunakan atribut-atribut gender berlainan dengan konsepsi yang  dikonstruksikan  secara sosial oleh masyarakat.

Berdasarkan kasus tersebut, muncul banyak stigma masyarakat   terhadap   kaum yang dianggap abnormal dalam lingkungan sosial tersebut.Tak sedikit dari  masyarakat Indonesia yang menganggap kaum LGBT sebagai kaum yang menyalahi kodrat manusia, kaum Nabi Luth, kaum perusak moral, hama, sampah masyarakat, pengundang malapetaka, penyandang cacat mental, dan sebagai penghancur norma-norma sosial, dan agama.

Mari Kita Mengenal Hubungan Antara LGBT dan Kesehatan Mental 

Jadi temen-temen sebenernya nih pada awalnya, LGBT dikategorikan sebagai salah satu gangguan mental loh. Akan tetapi, pada tahun 1975, American Psychological Association menyatakan bahwa orientasi seksual seseorang, seperti lesbian, gay, dan biseksual, bukanlah merupakan gangguan mental.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga berencana untuk menghapus transgender dari kategori gangguan mental. Transgender kemudian akan diklasifikasikan ke dalam istilah ketidaksesuaian gender.

Putusan-putusan ini dibuat karena para ahli psikologi tidak menemukan adanya hubungan antara orientasi dan identitas seksual dengan kondisi kesehatan mental seseorang.

Sebaliknya, orientasi dan identitas seksual seseorang dianggap sebagai aspek normal dari seksualitas manusia. Oleh sebab itu, bisa disimpulkan bahwa LGBT bukanlah merupakan gangguan mental.

Pasalnya, penelitian menyebutkan bahwa kelompok LGBT lebih berisiko menderita berbagai gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hingga melakukan percobaan bunuh diri, akibat diskriminasi yang diterimanya dari masyarakat.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun