Mohon tunggu...
Rahel Maretha
Rahel Maretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

positive vibes✨

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Dari Produksi hingga Konsumsi: Twitter Sumber Informasi

9 Oktober 2021   17:17 Diperbarui: 23 Februari 2022   17:52 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data pengguna media sosial di Indonesia oleh We Are Social. Sumber: www.mxbids.com

Berbagai fasilitas, fitur atau kemudahan yang dihadirkan media sosial menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk aktif bermedia sosial. Kita menjadi betah untuk terus berlama-lama scroll timeline kita untuk membaca informasi apa saja yang disediakan.

Saking seringnya, kita bisa saja menjadi lebih banyak menerima informasi atau berita dari media sosial, seperti Twitter.

Twitter membuat kita dapat dengan mudah mengekspresikan diri atau berpendapat melalui teks online atau dapat disertai foto, video, gif, maupun link. Para pengguna Twitter, tentu merasakan hal ini, bukan?

Segala informasi dapat dikonsumsi, bahkan pengguna juga dapat memproduksi informasi melalui Twitter. Informasi-informasi ini dengan sengaja maupun tak sengaja kita telan dan menjadi sumber informasi baru di era digital ini.

Hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa pengguna media sosial, khususnya Twitter, menjadikan media tersebut sebagai sumber berita yang utama. Baik konsumsi maupun produksi informasi, kita sebagai pengguna bisa melakukannya.

Sebelum lebih jauh, kita pahami dulu tentang media sosial dan Twitter, yuk!

Media Sosial

Di era digital ini, kehidupan kita dapat dibilang sudah bergantung pada kehidupan sosial, namun dalam dunia maya. Media untuk membantu menjalankan interaksi dalam dunia maya ini adalah media sosial.

Media sosial ini dijalankan menggunakan aplikasi yang berbasis internet. Interaksi sosial di dalam jaringan internet ini menyediakan layanan bagi pengguna (kita) untuk dapat saling menciptakan, membagikan, sekaligus memproduksi informasi.

Selanjutnya, kita simak dulu beberapa karakteristik dari media sosial:

  • Interaktif: media sosial memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi satu dengan pengguna lainnya dalam platform yang disediakan. 

  • Pengguna tidak hanya memproduksi atau mengkonsumsi konten, namun juga dapat memberi respon balik atau feedback.
  • User Generated Content atau konten yang produksinya dilakukan oleh pengguna langsung atau kendali penuh atas media ada pada pengguna. 

  • Mulai dari pengaturan akun hingga konten yang berupa teks, video, gambar, audio, dan lainnya dapat diproduksi sesuai keinginan penggunanya.

  • Membangun komunitas antar pengguna: basis media sosial yang menciptakan interaktivitas pengguna, memungkinkan untuk terbentuknya hubungan yang jauh atau mendalam antar pengguna. Hubungan ini biasanya didasarkan atas persamaan minat atau kesukaan individu pengguna yang pada akhirnya berkumpul membentuk komunitas.

  • Koneksi yang luas dan tak terbatas: jaringan sosial yang berbasis internet ini dapat menghubungkan pengguna tanpa terbatas ruang dan waktu serta dengan siapapun yang terhubung dengan internet.

Data pengguna media sosial di Indonesia oleh We Are Social. Sumber: www.mxbids.com
Data pengguna media sosial di Indonesia oleh We Are Social. Sumber: www.mxbids.com

Bisa kita lihat pada hasil riset yang dilakukan hingga bulan Januari 2021 diatas, bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 170 juta pengguna. Nah, bayangkan betapa banyaknya informasi yang dapat diproduksi dan dikonsumsi dengan banyaknya pengguna tersebut.

Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan di Indonesia, seperti Facebook, LINE, WhatsApp, YouTube, Twitter, Pinterest, Instagram, LinkedIn, Telegram, TikTok, Snapchat, dan masih banyak lagi.

Media Sosial Punya Peran Besar

Perkembangan media sosial, ini membuat banyak perusahaan media ikut menggunakan platform media sosial untuk memperluas distribusi konten beritanya.

Dengan melihat masyarakat Indonesia yang sangat aktif dan melek media sosial, dapat menjadi peluang bagi jurnalis maupun perusahaan media untuk memanfaatkan media sosial sebagai media produksi dan distribusi produk jurnalistiknya.

Menurut tokoh Heinrich dan Brooks (2011), di era digital ini, media sosial punya peran besar terhadap pengumpulan informasi yang aktual, pengolahan, hingga akhirnya proses penyusunan menjadi berita.

Media sosial memiliki peran besar dalam proses pengumpulan berita yang beragam. Mulai dari menjangkau narasumber, mencari data, hingga melakukan promosi suatu produk. Informasi dalam media sosial juga dapat menyampaikan informasi yang tidak dapat dijangkau media konvensional.

Hal ini membuat perusahaan-perusahaan media berlomba-lomba untuk memperoleh audiens mereka sendiri. Perusahaan media dan jurnalis juga ikut beradaptasi dengan menyesuaikan karakter audiens akan kebutuhan informasinya.

Contoh berita di Twitter JawaPos, TEMPO, Tirto.id, dan Detik. Dok. Pribadi
Contoh berita di Twitter JawaPos, TEMPO, Tirto.id, dan Detik. Dok. Pribadi

Media di Indonesia yang memanfaatkan media sosial sebagai penunjang penyusunan berita, seperti Kompas.com, Kumparan.com, Tirto.id, Tempo.co, Kumparan, JawaPos.com, IDN Times, dan masih banyak lagi.

Dari sisi pengguna, tentu hal ini semakin memberikan kemudahan akan akses berita. Pengguna tidak perlu membuka media berita untuk mendapat informasi. Dengan scroll-scroll media sosialnya, pengguna dapat dengan mudah memperoleh suatu berita.

Dalam tulisan ini, dibahas secara khusus media sosial Twitter yang memberi peluang besar bagi pengguna maupun media berita untuk publikasi konten beritanya dengan lebih mudah.

Sebagian besar dari kita pasti memiliki akun media sosial Twitter, bukan? Media sosial ini merupakan salah satu jejaring sosial dengan format micro-blogging atau fitur bagi pengguna untuk memproduksi teks dengan jumlah kata tertentu dan dipublikasi.

Twitter memungkinkan penggunanya untuk melakukan aktivitas yang melibatkan khalayak dalam situasi tertenu dan memiliki tujuan tertentu dengan menggunakan media sebagai alatnya.

Salah satu tujuan yang ingin diraih pengguna adalah perolehan informasi atau berita mengenai hal-hal yang sedang terjadi.

Selain itu, kemudahan yang dihadirkan Twitter dengan fitur Tweet, reply, retweet, like, quote tweet, dan lainnya dapat dimanfaatkan sebagai media untuk produksi dan konsumsi berita. Fitur Trending Topics juga dapat membantu kita untuk mengetahui topik yang sedang banyak diperbincangkan dalam Twitter.

Twitter Penunjang Informasi untuk Kebutuhan Berita

Seperti yang sudah disinggung diatas, Twitter dapat menjadi salah satu media sosial yang dapat menunjang aktivitas jurnalisme, khususnya dalam proses produksi hingga distribusi berita.

Pada November 2011 hingga Februari 2012, Dewan Pers pernah mengadakan survei untuk mengetahui bagaimana jurnalis memanfaatkan media sosial untuk memproduksi berita.

Contoh berita di Twitter Kompas.com, IDN Times, dan Kumparan. Dok. Pribadi
Contoh berita di Twitter Kompas.com, IDN Times, dan Kumparan. Dok. Pribadi

Melalui survei tersebut, Twitter menempati urutan kedua sebagai media sosial yang dipilih para jurnalis untuk memperoleh sumber-sumber informasi yang nantinya akan menjadi produk suatu berita.

Selain karena memiliki pengguna, Twitter juga punya peluang besar untuk kontak langsung dengan publik figur, aktivitas pemasaran melalui iklan mudah sampai ke audiens, peristiwa-peristiwa yang update, dan memiliki hubungan dengan banyak jaringan (multilink).

Respon balik (feedback) atau pendapat audiens juga dapat dipantau secara langsung melalui fitur reply atau retweet yang mempermudah media berita dalam membaca audiensnya sendiri. Kemudian, media berita juga bisa langsung ikut menanggapi respon atau pendapat audiensnya.

Bagi pengguna Twitter yang mengikuti akun Twitter resmi media berita, tentu akan semakin lebih mudah lagi dalam mengakses berita. Media tersebut biasanya menautkan link untuk langsung menuju ke berita online yang asli di website resmi.

Twitter yang berbasis micro-blogging ini juga membuka peluang bagi pengguna untuk ikut serta memproduksi informasi, di mana hal ini kemudian dapat menjadi salah satu peluang juga bagi jurnalis untuk bisa memperoleh data-data penyusunan berita.

Sebagai sesama pengguna Twitter, kita perlu hati-hati dengan tweet yang berisi suatu informasi, karena besar juga kemungkinan info tersebut tidak benar atau hoaks. Sebagai konsumen informasi, kita harus bijak dalam mencerna informasi.

Cuitan akun Twitter @hermionyyye dan @arinyonanta ketika memberi informasi. Dok. Pribadi 
Cuitan akun Twitter @hermionyyye dan @arinyonanta ketika memberi informasi. Dok. Pribadi 

Bisa kita simpulkan bahwa media sosial, khususnya Twitter ini bisa menjadi salah satu media untuk mencari informasi atau data yang nantinya akan memberi informasi baru bagi pembacanya.

Tidak hanya itu, para jurnalis dan perusahaan media juga memanfaatkan media sosial sebagai sumber mencari informasi yang kemudian diolah menjadi konten berita, sekaligus distribusi beritanya melalui Twitter.

Pengguna Twitter juga bukan hanya bisa menerima informasi, tetapi juga dapat ikut membagikan informasi. Namun, perlu hati-hati untuk selalu melakukan verifikasi informasi agar kita tidak terpapar hoaks.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun