Di tempat ini pun kalian bisa berfoto dengan burung hantu dan kuda dengan latar belakang kawah yang sangat menakjubkan ini.Â
Menunggani kuda putih di Kawah Sikidang
Â
Burung hantu di Kawah Sikidang
Belerang dan ubi-ubi ungu banyak dijual di tempat ini. Jika kalian tertarik, silakan mengunjungi tempat ini. Jika kalian singgah ke kawah ini, tidak ada salahnya melanjutkan perjalanan ke kawasan Candi Arjuna. Karena dari kawah ini, jika kalian menyusuri jalan setapak maka kalian akan sampai di kawasan candi, yaitu Candi Arjuna.
Candi Arjuna ini merupakan salah satu candi yang terlentak di Dieng. Terdiri lima bangunan yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra yang merupakan sejarah peninggalan Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Inilah sedikit penampakan Candi Arjuna.Â
Kawasannya yang hijau dan rapi ini sangat cocok bagi keluarga yang sedang berkumpul. Banyak pula badut-badut untuk teman berfoto berlatar belakang candi. Banyak pula yang menggelar tikar dan melepas lelah sejenak di tempat ini. Di kawasan candi pun disediakan gazebo untuk tempat beristirahat dan menunggu ketika hujan tiba, yang waktu itu kami rasakan.
Lingkungan candi yang asri inilah yang membuat kami nyaman menghabiskan waktu bersenda gurau sejenak. Tapi, sayangnya ketika kami berada di sana, ada beberapa candi sedang direnovasi. Tapi, walaupun demikian, tetap tidak mengurangi keindahan dari kawasan candi-candi tersebut. Kabutnya yang menggumpal membuat candi ini terlihat lebih menawan.
Cara kami menikmati tempat ini
Selesai melepas lelah, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Bukit Ratapan Angin. Jika kalian ingin mengetahui sejarah Dieng, kalian bisa mampir ke Dieng Plateu Theater, disinilah kalian akan tahu sejarah rambut gimbal dan sejarah Dieng.
Letaknya satu kawasan dengan Bukit Ratapan Angin. Tapi, karena waktu yang tidak memungkinkan kami untuk memasuki area Dieng Plateu Theater, akhirnya kami melipir ke Bukit Ratapan Angin yang tidak kalah kerennya lagi.
Lets check this place! Letak Bukit Ratapan Angin cukup tinggi, di atas bukit ini kalian dapat melihat indahnya Telaga Warna Dieng. Telaga yang bisa berubah warnanya, kadang menjadi hijau, kadang menjadi kuning tergantung cahaya yang menjamah telaga tersebut. Perubahan warna ini terjadi karena air dalam telaga ini mengandung sulfur yang sangat tinggi sehingga ketika sinar matahari mengenai telaga ini, maka warnanya akan beruba-ubah.
Kami menikmati keindahaan telaga dari atas Bukit Ratapan Angin. Diberikan nama demikian karena anginnya yang kencang kadang menimbulkan desis suara seperti seseorang yang sedang meratapi kesedihan. Foto di atas menunjukan salah satu spot terfavorite ketika mengunjungi Bukit Ratapan Angin.Â
Perkebunan di antara bukit
Bukit ini pun menyimpan keindahan kebun bunga dan tanaman yang tumbuh subur. HIjau di sekitaran bukit ini semakin menambah kesejukan tempat ini. Selain itu juga ada Jembatan Merah yang bisa kalian kunjungi, melewati jembatan tersebut saja harus menggunakan alat pengaman. Disitulah sensasi ketika berjalan di atas Jembatan Merah ini. Selain itu juga, kalian dapat menikmati flying fox yang disediakan hanya dengan membeli tiket sebesar Rp. 25.000,-
Lihat Travel Story Selengkapnya