Mohon tunggu...
Rahel Sulaiman
Rahel Sulaiman Mohon Tunggu... Sekretaris - hanya orang biasa yang menikmati dunia melalui alam

jika tak kenal, cobalah untuk mengenal jika tak tahu, cobalah untuk mengetahui tapi jika tidak kenal dan tidak tahu, jangan coba untuk menggurui aku hanya manusia biasa, sama halnya dengan kamu facebook page : @annoite.r instagram : @rahelsulaiman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tempat dengan Sejuta Keindahan

20 Juli 2016   22:14 Diperbarui: 1 Agustus 2016   11:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawah Sileri tampak dari atas
Kawah Sileri tampak dari atas
Selesai menikmati kawah ini, kami melanjutkan ke objek wisata terakhir untuk hari pertama, yaitu Telaga Merdada. Telaga ini merupakan telaga terluas di Dieng. Dengan tiket sebesar Rp. 5.000,- kalian bisa menikmati tempat ini. Jika kalian yang senang mengabadikan moment, tempat ini sangatlah cocok. Pemadangan alami telaga ini menjadikan objek foto terlihat mengagumkan. Pasalnya pemadangan di belakang berupa sawah-sawah berjejer di bukit menjadikan foto tersebut nampak indah.

Telaga Merdada
Telaga Merdada
Latar belakang yang memukau
Latar belakang yang memukau
Telaga ini merupakan telaga yang terbentuk secara alami dari tadahan air hujan, jadi tidak ada sumber mata airnya. Di sepanjang pinggiran telaga ini terdapat tanah yang ditanami pepohonan kecil karena pada saat kami berkunjung ke tempat ini, kebetulan sedang ada acara penanaman pohon oleh muda-mudi. Inilah kegiatan yang patut untuk dicontoh, melestarikan alam dengan penanaman pohon kembali supaya tempat indah seperti Telaga Merdada ini tidak hilang atau rusak.

Sesudah selesai dan lelah berfoto, kami pun menutup hari pertama kami dengan mengunjungi tempat makan di area sekitar penginapan dengan mencoba mie kocok dan buah rika-rika.

Hari berikutnya, hari kedua kami di Dieng, kami pun mencoba bangun sebelum subuh karena hendak berencana ke Gunung Prau. Tapi, karena kami tidak bangun kami pun mencari alternatif tempat lain untuk menikmati Golden Sunrise, alhasil kami pun pergi ke Bukit Sikunir. Bukit Sikunir tidak terlalu tinggi tapi pemandangannya cukup indah, jadi kami tidak terlalu kecewa.

Golden Sunrise di Bukit Sikunir
Golden Sunrise di Bukit Sikunir
VOILA! Inilah pemandangan yang kami dapatkan ketika menunggu sunrise di Bukit Sikunir. Golden Sunrise! Tidak akan pernah lupa dari ingatan kami berada di tempat itu. Mendaki bersama para pengunjung lainnya, melalui jalur lain yang agak ekstrim agar lebih cepat sampai di puncak bukit ini karena padatnya tempat ini dengan wisatawan lokal.

In frame : Ica
In frame : Ica
Inilah salah satu cara kami menikmati keindahan tempat ini. Di bulan inilah awan terlihat sangat pekat seperti gulungan ombak di laut dengan dilatarbelakangi Gunung Sindoro, Sumbing, Merapi & Merbabu. Bersama para sahabat mengunjungi salah satu tempat terindah di Pulau Jawa. Tidak akan terlupakan kenangan ini, hangat dan membingkai erat di hati.

Travelmate Adventure
Travelmate Adventure
Mengunjungi Bukit Sikunir ini merupakan salah satu hal yang wajib bagi para wisatawan ketika berkunjung ke Dieng jika tidak ingin lelah menghabiskan waktu ke Gunung Prau. Karena rendahnya bukit ini, tingkat kepadatan pun tinggi. Pasalnya ketika kami ke tempat tersebut, turunpun kami harus antri dibantu oleh para ranger. Dan saya baru sadar ternyata bukit ini dipenuhi oleh wisatawan yang ingin mengabadikan moment indahnya Golden Sunrise. 

Padatnya Bukit Sikunir
Padatnya Bukit Sikunir
Sayangnya, karena padatnya pengunjung Bukit Sikunir, esensi menanjak pun hilang. Yang tertinggal hanyalah manusia yang berfoto selfi menggunakan kertas dan membuangnya begitu saja tanpa rasa bersalah. Inilah salah satu kebiasaan yang membuat alam kita rusak. 

Hiruk pikuk pengunjung, sampah bertebaran sembarangan
Hiruk pikuk pengunjung, sampah bertebaran sembarangan
Membuang sampah sembarangan, terutama sampah kertas dan plastik yang sulit bagi ekosistem untuk di musnahkan secara alami. Jadi, marilah kita bersama-sama menjaga kelestarian ekosistem alam ini, dengan membawa kembali sampah yang kalian bawa. Karena jika bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Mulailah hal kecil dari diri kalian sendiri masing-masing ya kawan.

Padatnya arus turun dari Bukit Sikunir
Padatnya arus turun dari Bukit Sikunir
Setelah lepas dari macetnya turun gunung. hahahah... kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Kawah SIkidang. Tempat ini tidak terlalu jauh dari Bukit Sikunir. Sebenarnya untuk menuju kawah ini, kalian bisa melalui jalan di sebelah Candi Arjuna, tapi jika ingin berjalan akan cukup jauh. Karena kedua tempat ini dekat, maka kami diberikan tiket terusan. Objek wisata Kawah Sikidang & Candi Arjuna dijadikan satu tiket untuk masuk dengan membayar sebesar Rp. 10.000,-

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang
Foto sejenak di depan spanduk Kawah Sikidang
Foto sejenak di depan spanduk Kawah Sikidang
Kawah Sikidang ini juga merupakan salah satu kawah besar yang ada di Dieng. Sepanjang jalan menuju kawah ini kalian akan menemukan aliran air panas. Jadi, hati-hati ketika berjalan. Selain itu, tingginya kadar belerang di kawah ini membuat tempat ini sedikit berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan menggunakan masker ketika berada disini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun