[caption caption="In frame : Rahel & Supray"][/caption]Menjelajah sedikit mengenai sejarah kota Cianjur, Gunung Padang. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang disakralkan menurut penduduk sekitar. Ketika pengunjung tiba di pintu masuk, biasanya diberikan kain hitam, mungkin gunanya untuk menjaga kesopanan. Kami tidak menggunakan kain tersebut karena datang terlalu pagi.Â
Tiba pkl 07.00, tempat masih sepi pengunjung. Hanya beberapa orang hilir mudik. Setibanya, kami sarapan dahulu untuk mengisi tenaga menjelajah situs tersebut. Tiket masuk ke tempat ini terbilang sangat murah, hanya membayar Rp. 5.000,- kalian sudah bisa menikmati keindahan sejarah ini.
[caption caption="Kesenian khas Sunda"]
[caption caption="Situs Gunung Padang"]
[caption caption="Jalan dengan kemiringan 45 derajat"]
[caption caption="Wajah-wajah kelelahan meniti tangga batu"]
[caption caption="In frame : Rahel"]
[caption caption="Gunung Padang"]
Gunung Padang cukup luas, tak seperti kelihatannya. Kami pun menjajal ke atas lagi untuk melihat, sudut manalagi yang bisa kami abadikan.
[caption caption="In frame : Rahel"]
[caption caption="Pemandangan hijau menentramkan hati"]
[caption caption="Photo by : Supray"]
Suasana di atas Menara Angin ini sangat damai. Udaranya sepoi sepoi menyentuh kulit. Suasananya yang damai dan tidak berisik serta jauh dari kata mistis, walaupun tempat ini bekas peninggalan sejarah. Tenang rasanya berada di tempat ini. Tempatnya yang terawat dan bersih inilah yang membuat kami nyaman berlama-lama.
Oiya, bagi kalian yang suka fotografi terutama foto objek atau model. Tempat ini sangat cocok. Kami mencoba beberapa kali mengambil foto dengan objek tertentu, dan hasilnya sangat bagus. Mari saya coba share satu foto terbaik versi saya.Â
[caption caption="Loc. : Gunung Padang, Cianjur"]
Sedikit bernarsis ria, tidak jadi masalah karena mengabadikan moment bagi saya, itulah yang terpenting dalam sebuah perjalanan. Tak lupa dan selalu untuk diingat, jangan pernah merusak atau mengotori tempat ini. Jaga dan rawatlah serta buanglah sampah pada tempatnya. Karena tempat ini begitu asri dan tidak layak untuk dikotori. Setiap sudutnya pun banyak disediakan tempat sampah, jadi tidak ada sedikitpun alasan bagi kalian untuk membuang sampah sembarangan. Lestarikanlah tempat ini, kalau bukan kita, siapa lagi....
Waktu sudah menunjukan tengah hari, waktunya bagi kami untuk turun dari tempat ini. Selain sudah ramai dengan pengunjung, kami pun harus mengistirahatkan sejenak raga kami. Naik ke atas menggunakan tangga bebatuan, tibalah pulang menggunakan jalur buatan. Seperti ini kira-kira penampakannya.
[caption caption="Mengucapkan selamat tinggal untuk tempat indah ini"]
Last but not least, bagi kalian yang ingin bergabung dengan trip-trip kami, silakan mengunjungi fan page kami lalu kontak admin-admin kami :
https://www.facebook.com/travelmateadv
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H