ANTAM (ANTM) dan GARUDA (GIIA)  Yang tidak menemukan pergerakan naik harga sahamÂ
Saham BUMN ini sangat terkenal bagi masyarakat yang telah berkecimpung di dunia saham. Bagaimana tidak, antam yang merupakan kode perdagangan untuk emas, digadang gadang sebagai alat penukaran sah di masa depan karena nilai nya yang terus naik. sangat jauh berbeda dengan saham cryptocurrency nya, sekarang ini saham antm menyentuh di 1,645 atau setara dengan Rp 164,500.  sejak peluncuran resminya pada 27 november 1997, Antam  mengalami gelombang naik turun dalam pasarnya.
Berikut managemen pemegang sahamnya :
F.X. Sutijastoto merupakan Presiden komisaris/independen
Bambang Sunarwibowo merupakan komisaris
Dilo Seno widagdo merupakan komisaris
Anang Sri kusuwardono merupakan komisaris independen
Nicolas D.kanter merupakan presiden direktur
Achmad ardianto merupakan direktur
Elisabeth RT siahaan merupakan direktur
Hartono merupakan direktur
I dewa bagus sugata wirantaya merupakan direkturÂ
Gumilar rusliwa somantri merupakan presiden komite audit
Dilo seno widagdo merupakan wakil presiden komite audit
Sahid junaidi merupakan komite audit
Vera diyanty merupakan komite auditÂ
GIIA - Yang merupakan saham dari maskapai garuda indonesia didirikan sejak 31 maret 1950. Â GIIA sendiri adalah salah satu anak dari BUMN indonesia. Â IPO date 11 februari 2011, harga penawaran Rp 750.Â
Dilihat dari pergerakan saham nya, tidak diketahui mengapa saham BUMN cenderung ARB (auto rejection below) . karena dilihat dari prospek sahamnya dan luasnya jangkauan yang seharusnya bisa ditempuh oleh saham tersebut hilang. Risiko kenaikan suku bunga menyeruak ke permukaan usai Bank indonesia (BI) secara tak terduga kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis points menjadi 6%.Â
Untuk prospek kedepannya BUMN memungkinkan untuk di hold longterm hingga beberapa tahun ke depan , karena proyek pemerintah yang membutuhkan waktu untuk berkembang dan hal hal yang menyangkut saham memang lebih baik di hold dalam waktu yang lama pada prospek saham yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H