Mohon tunggu...
Rahel panjaitan
Rahel panjaitan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 Teknik Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masa Depan Saham Antam dan Garuda Indonesia

22 Januari 2024   18:37 Diperbarui: 22 Januari 2024   18:39 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

                             ANTAM (ANTM) dan GARUDA (GIIA)  Yang tidak menemukan pergerakan naik harga saham 

Saham BUMN ini sangat terkenal bagi masyarakat yang telah berkecimpung di dunia saham. Bagaimana tidak, antam yang merupakan kode perdagangan untuk emas, digadang gadang sebagai alat penukaran sah di masa depan karena nilai nya yang terus naik. sangat jauh berbeda dengan saham cryptocurrency nya, sekarang ini saham antm menyentuh di 1,645 atau setara dengan Rp 164,500.  sejak peluncuran resminya pada 27 november 1997, Antam  mengalami gelombang naik turun dalam pasarnya.

Berikut managemen pemegang sahamnya :

F.X. Sutijastoto merupakan Presiden komisaris/independen

Bambang Sunarwibowo merupakan komisaris

Dilo Seno widagdo merupakan komisaris

Anang Sri kusuwardono merupakan komisaris independen

Nicolas D.kanter merupakan presiden direktur

Achmad ardianto merupakan direktur

Elisabeth RT siahaan merupakan direktur

Hartono merupakan direktur

I dewa bagus sugata wirantaya merupakan direktur 

Gumilar rusliwa somantri merupakan presiden komite audit

Dilo seno widagdo merupakan wakil presiden komite audit

Sahid junaidi merupakan komite audit

Vera diyanty merupakan komite audit 

GIIA - Yang merupakan saham dari maskapai garuda indonesia didirikan sejak 31 maret 1950.  GIIA sendiri adalah salah satu anak dari BUMN indonesia.  IPO date 11 februari 2011, harga penawaran Rp 750. 

Dilihat dari pergerakan saham nya, tidak diketahui mengapa saham BUMN cenderung ARB (auto rejection below) . karena dilihat dari prospek sahamnya dan luasnya jangkauan yang seharusnya bisa ditempuh oleh saham tersebut hilang. Risiko kenaikan suku bunga menyeruak ke permukaan usai Bank indonesia (BI) secara tak terduga kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis points menjadi 6%. 

Untuk prospek kedepannya BUMN memungkinkan untuk di hold longterm hingga beberapa tahun ke depan , karena proyek pemerintah yang membutuhkan waktu untuk berkembang dan hal hal yang menyangkut saham memang lebih baik di hold dalam waktu yang lama pada prospek saham yang benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun