Mohon tunggu...
Rahayu Triatin
Rahayu Triatin Mohon Tunggu... Guru - guru sdit al-ukhuwah pagaden

Rahayu adalah seorang pendidk dan penulis buku antologi .Bekerja di sebuah yayasan Islam YPI AL-Ukhuwah Pagaden sebagai Guru SDIT. Kini sedang menggapai mimpinya untuk bisa menjadi penulis buku solo.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kurindu Kasihmu Ibu

2 Agustus 2023   21:30 Diperbarui: 2 Agustus 2023   21:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sujii...Sujii..kemarilah ikut dengan ku..hiii...hiii...dengan bergelayungan tangan seperti ayun-ayunan dipohon   nenek tua itu terus menerus memanggilSuji...

Suji hanya terpaku  diam...Ia tidak bisa bicara maupun menangis ..

Matanya hanya melotot dan bibirnya gemetar, tubuhnya seketika kaku.Pengalaman pertamanya melihat sosok makhluk halus yang sangat mengerikan membuatnya mati rasa.Isosok wewek gombel. Wewe Gombol atau juga disebut Nenek Gombel dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka menculik anak-anak, tetapi tidak mencelakainya. Konon anak yang diculik biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya.

Tiba-tiba ia terkaget dengan sosok tangan yang memgang lengannya sambil menarik  kebelakang, dilihatnya neneknya datang menolong dan menghampirinya.  Nenek Suji pun dengan suara setengah serak berkata:

Nduuk kalau  magrib-magrib kamu ngga boleh keluar rumah , berbahaya ‘

Nanti kamu bisa di culik wewe gombel”

Suji yang semenjak dari tadi menahan rasa takut akhirnya menangis.

Hiik...hiikk....nek aku takut ...

Aku tadi ada yang mangil-manggil nek....

Empat tahun sudah Suji tinggal dengan neneknya.Setiap hari ia  membantu dan mengikuti neneknya pergi kesawah. Pada akhirnya Sujipun mulai berani membicarakan lagi ibunya.

“ nenek kenapa ibu ga pernah jempt-jemput Suji”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun