Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dian Aryanti: Pengusaha UKM yang Berjuang dalam Kesulitan dan Bertumbuh di Tengah Kemajuan

23 Oktober 2016   13:19 Diperbarui: 24 Oktober 2016   09:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak pernah terbayangkan oleh seorang Dian Aryanti yang lahir di Garut 23 April 1984 akan menjadi seorang pengusaha CEMILANKUNIK. Wanita yang juga berdomisili di Tarogong Garut  Jawa Barat ini merupakan ibu dari seorang anak yang berusia 11 tahun. Awalnya Dian Aryanti bekerja di sebuah bank swasta di Garut namun kerinduan untuk lebih dekat dengan anak dan bekerja dari rumah membuatnya yakin meninggalkan karier.

rak camilan di toko Dian Aryanti (foto: Rahayu)
rak camilan di toko Dian Aryanti (foto: Rahayu)
Dian Aryanti mengungkapkan kepada penulis kalau awalnya tidak terpikir sama sekali untuk memulai bisnis CEMILANKUNIK. Banyaknya waktu luang di rumahlah yang kemudian membuat Dian Aryanti mengisi waktu dengan belajar membuat makanan ringan yang hendak disajikan di pengajian ibu-ibu yang beliau ikuti. Dian Aryanti membuat pisang roll yang terinspirasi dari abang-abang pedagang di pinggir jalan yang kerap menjual pisang aroma.

Kemasan pisang roll rasa coklat (foto: Rahayu)
Kemasan pisang roll rasa coklat (foto: Rahayu)
Sayangnya pisang roll buatan Dian Aryanti sangat berminyak dan tidak menarik sampai ibunda Dian Aryanti pun menyarankan agar pisang roll yang sengaja dipersiapkan sedemikian banyak oleh Dian Aryanti jangan sampai disajikan ke para tamu pengajian. Memang pisang roll buatan Dian Aryanti tidak sempat disajikan ke para tamu namun hal itu membuat semangat seorang Dian Aryanti bangkit. Yanti bertekad di dalam hati kalau kelak dia pasti bisa membuat pisang roll yang kering bahkan tahan lama sehingga bisa dijadikan oleh-oleh khas Garut.

Banana roll original dan rasa coklat (foto: Rahayu)
Banana roll original dan rasa coklat (foto: Rahayu)
Dian Aryanti merasa tertantang sebab yakin kalau dirinya yang seorang sarjana pasti bisa membuat pisang roll yang jauh lebih baik daripada abang-abang pedagang pisang aroma. Berkat kegigihan dan uji coba yang terus-menerus, lama-lama Dian Aryanti bisa menemukan resep dan cara pembuatan pisang roll yang lezat bahkan tahan lama. Pesanan pun mengalir yang dimulai dari kerabat dan teman-teman dekat hingga kini bisa dinikmati oleh pecinta cemilan khas dan unik dari seluruh Nusantara.

Derasnya pesanan pun membuat Dian Aryanti semangat untuk menekuni usaha cemilan yang memang sesuai dengan hobi Dian Aryanti yang sejak kecil suka ngemil. Dian Aryanti ingin terus menyuguhkan makanan ringan olahan rumah dengan cita rasa unik dengan memastikan setiap produk dibuat dengan higienis dan menggunakan bahan-bahan berkualitas.

Keingingan kuat untuk semakin mengembangkan usaha membuat Dian Aryanti mencoba menitipkan produk pisang roll buatannya di berbagai toko oleh-oleh di Garut dengan sistem konsinyasi. Sayangnya, Dian Aryanti terpaksa menelan kekecewaan karena ternyata pembayaran dari toko-toko tersebut sering kali tidak lancar, terkesan menunda-nunda, bahkan tidak membayar produk yang dititipkan Dian Aryanti.

Kenyataan ini membuat Dian Aryanti merenung. Satu sisi dia sangat ingin mengembangkan usaha pisang roll apalagi sudah mulai merekrut beberapa orang karyawan namun di sisi lain beliau mentok masalah pemasaran. Kebingungan membuatnya nekad mendatangi seorang pengusaha di Depok Jawa Barat. Dian Aryanti jauh-jauh datang dari Garut dan menemui pengusaha tersebut untuk meminta masukan bagaimana cara yang harus ditempuh Dian Aryanti agar pemasaran cemilannya bisa lancar.

Untungnya usaha Dian Aryanti tidak sia-sia, beliau mendapatkan ilmu gratis luar biasa dari pengusaha di Depok tersebut yang mengajarkan pentingnya penjualan online dalam memperluas pemasaran. Benar saja, penjualan pisang roll semakin meningkat sampai ke berbagai daerah di Indonesia. Demi terus menjaga semangat dan menambah ilmu baru, Dian Aryanti pun bergabung dalam komunitas UKM dan sering mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai pengembangan kewirausahaan.

Usaha yang meningkat tajam tidak membuat Dian Aryanti cepat puas, beliau berkeinginan untuk mengangkat pengusaha UKM setempat. Dian pun bertemu dengan ibu Dede yang rutin menitipkan cireng gepeng ke warung-warung setiap harinya. Dian Aryanti melihat cireng gepeng buatan ibu Dede berpotensi untuk dijadikan cemilan yang enak dan tahan lama seperti pisang roll buatan Dian Aryanti.

Dian Aryanti memberi masukan dan didikan kepada ibu Dede bagaimana cara membuat cireng ibu Dede menjadi lebih enak dan tahan lama sehingga bisa dijual online ke seluruh Nusantara. Setelah produk yang dihasilkan memuaskan dan sesuai standar yang diinginkan, Dian Aryanti pun membantu membuatkan kemasan yang menarik untuk cemilan ibu Dede sehingga jadilah kini cireng gepeng buatan ibu Dede naik kelas. Cireng gepeng yang awalnya dijual dengan harga lima ratus Rupiah, hanya bisa tahan sehari dua hari, dan terbatas penjualannya di warung-warung kini sudah menjadi produk cemilan yang memiliki branding dan kemasan tersendiri.

Cireng dan peuyem naik kelas karena kini lebih tahan lama sehingga bisa dikirim ke seluruh Nusantara, kemasan menarik, dan memiliki branding (foto: Rahayu)
Cireng dan peuyem naik kelas karena kini lebih tahan lama sehingga bisa dikirim ke seluruh Nusantara, kemasan menarik, dan memiliki branding (foto: Rahayu)
Bahkan kini cireng Ibu Dede sudah dipasarkan oleh Dian Aryanti secara online ke berbagai tempat yang jauh. Kini, ibu Dede tidak perlu lagi mengahalau hujan dan panas demi menjual cireng buatannya. Pun tidak perlu khawatir kalau cireng buatannya tidak habis terjual dan terpaksa dibuang karena tidak tahan lama. Omset ibu Dede naik mencapai 300% setelah mendapat edukasi dari Dian Aryanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun