Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rapatkan Barisan Mengubah ‘Tradisi’ Lonjakan Harga Daging Sapi Menjelang Lebaran

28 Juni 2016   12:09 Diperbarui: 30 Juni 2016   16:41 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi operasi pasar (foto: Kemendag)

Pentingnya Berpikiran Positif untuk Perubahan yang Lebih Baik

Pemahaman saya yang baru atas pentingnya kebijakan impor daging sapi beku ini pun mengantarkan saya pada kesimpulan kalau saya harus membiasakan diri berpikiran positif terhadap kebijakan pemerintah. Bukan berarti saya tidak kritis namun tidak salah bila saya berusaha memahami terlebih dahulu sebelum melemparkan kesalahan pada pemerintah.

Ilmu pengetahuan saya pun menjadi bertambah karena baru menyadari betapa beruntung saya memilih dan mengkonsumsi daging sapi beku yang sudah terjamin higienis, bernutrisi, halal, dan harganya terjangkau. Ternyata negara-negara maju sudah membiasakan hal ini sejak dulu. Lebih mengejutkan lagi kalau adik perempuan saya yang alumni pendidikan tata boga mengatakan justru hotel bintang lima tempatnya bekerja dulu (kini adik saya bekerja di bank) selalu menggunakan daging sapi beku. Mana sempat pihak hotel belanja daging segar di pasar setiap pagi, katanya sambil bergurau.

Melihat spesifikasi daging sapi beku yang luar biasa saya pun tidak ragu memilih daging sapi beku karena ternyata daging sapi beku itu memang murah namun tidak murahan. Namun satu hal yang paling saya tunggu, kelak daging sapi beku yang saya konsumsi adalah daging sapi produksi bangsa saya sendiri. Betapa lengkap kebahagiaan saya bila itu terwujud, amin.

Salam swasembada,

Rahayu Damanik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun