Bila tidak membiasakan menabung maka bukan hal yang mustahil kelak saat penghasilan meningkat, cicilan lunas, dan anak-anak sudah mandiri kita tidak tetap tidak memiliki tabungan. Satu hal yang penting, saat penghasilan meningkat kita bisa mulai meningkatkan jumlah tabungan. Benarlah kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit ternyata bukan slogan belaka.
3. Mencatat perencanaan bulanan
Menabung tidak bisa dipisahkan dari perencanaan. Sebaiknya di akhir bulan sebelum tanggal gajian kita mencatat rencana pengeluaran yang terdiri dari kredit, tabungan dan investasi, kebutuhan pokok, dan sisanya refreshing.
Perencanaan ini baik karena bisa mencegah kita mengeluarkan uang untuk sesuatu hal yang sebenarnya tidak penting. Bila saat perencanaan ternyata uang tidak cukup untuk tabungan dan kebutuhan lain, maka tinggal dipilih mana yang bisa dicoret dari daftar sehingga tabungan terus bisa dilaksanakan.
4. Hindari menambah utang
Sedapat mungkin hindari kebiasaan berutang. Bila menginginkan sesuatu menabung dulu baru kemudian membeli barang. Menggunakan kartu kredit tentu tidak salah asalkan bisa mengelola agar tidak terkena bunga.
Saya memilih untuk tidak menggunakan kartu kredit sama sekali karena merasa bukanlah tipe orang yang tahan godaan. Jadi, lebih baik menabung dulu baru kemudian membeli kebutuhan.Â
Memang terkadang ada fasilitas cicilan dengan bunga 0% namun bisa menggoda saya untuk membelikan hal yang tidak penting amat. Bila memiliki kartu kredit sebaiknya tidak dibawa kemana-mana agar tidak tergoda membeli sesuatu.
Hindari sikap gali lubang tutup lubang karena tidak menimbulkan efek jera malah berakibat ketagihan berutang. Lebih baik menjual barang berharga untuk menutupi utang. Selain tidak menimbulkan utang baru, hal ini lebih membuat efek jera dalam meminjam uang.
5. Tetapkan tujuan menabung
Menabung tanpa tujuan akan membuat sulit terlepas dari kebiasaan boros. Sebaiknya tentukan tujuan menabung jangka pendek. Misalkan untuk DP kredit rumah pertama atau mungkin rumah kedua. Â