Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semarak FFPI 2015: Bukti Cerahnya Masa Depan Perfilman Indonesia

2 Februari 2016   02:13 Diperbarui: 3 Februari 2016   05:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan film: Setiap orang memiliki cara hidup yang unik dan tak terbayangkan. Ada yang terlihat buruk seperti geng yang suka memeras ternyata memiliki kelebihan suka mengasuh anak miskin.

Bahasa: Indonesia

Karya: SMK Muhammadiyah 1 Temanggung, Jawa Tengah.

Riuh, tawa, dan tepuk tangan para penikmat film menutup kesepuluh film finalis yang luar biasa. Menggeloranya tepuk tangan menggambarkan betapa menghiburnya film-film pendek tersebut. Setelah menikmati film durasi pendek, para penonton diberi kesempatan bertanya kepada filmmaker dan para dewan juri. Ada banyak pertanyaan yang muncul dan demikian penulis berkesempatan mengajukan dua pertanyaan. Pertanyaan pertama diajukan kepada para dewan juri. Penulis mengatakan kalau semua film yang ditampilkan sangat bagus lalu kriteria apa yang digunakan oleh para dewan juri saat menentukan film yang akan menjadi pemenang karena penulis membayangkan betapa sulit memilih yang terbaik diantara yang sama-sama baik. Penulis penasaran apakah dewan juri menilai film terbaik dari tampilan film yang enak dilihat, ide cerita, atau jangan-jangan suara terbanyak dewan juri.

Angga Dwimas Sasongko selaku salah satu juri menjawab ada beberapa kriteria yang dijadikan juri sebagai patokan dalam mencari pemenang diantaranya orisinalitas, konten, dan pesan yang disampaikan. Angga Sasongko menambahkan kalau beliau sangat menghargai film yang bisa menggali kekuatan sendiri seperti film “Surya (The School Gangs)” atau film “Coblosan” yang luar biasa karena ternyata anak remaja sudah bisa berbicara tentang money politic. Selain itu sutradara tersebut mengatakan film “Samin” luar biasa karena bisa menggunakan film sebagai media untuk mematahkan stigma negatif. Intinya, menurut Angga Sasongko, film yang bagus adalah film yang mampu menonjolkan sisi strength yang dimiliki.

Penulis juga bertanya kepada filmmakerNilep” karena penulis tidak bisa menemukan keterkaitan antara film tersebut dengan tema FFPI 2015, “INDONESIAKU, KEBANGGAANKU”. Penulis hanya menemukan unsur bahasa daerah selain itu tidak ada nilai budaya lain yang ditonjolkan film. Kembali sang dewan juri Angga Sasongko menjawab pertanyaan saya. Angga Sasongko mengatakan kalau dewan juri pasti memilih karya yang bertemakan nasionalisme. Namun beliau mendefenisikan nasionalisme tidak terbatas pada acara pengibaran bendera atau orasi kemerdekaan. Justru filmmaker “Nilep” berhasil mengangkat nilai kejujuran karena di negeri ini tidak mudah mencari sosok yang jujur. Inilah yang sedang ditekankan oleh filmmaker “Nilep”. Berikutnya sineas film, “Bubar, jalan!” menyampaikan kepada seluruh penonton kalau cerita dalam film tersebut terinsipirasi dari pengalaman nyata sutradara yang gagal menjadi pemimpin upacara. Film yang terbanyak menyertakan anak-anak ini awalnya memang kesulitan mengorganisir semua anak namun akhirya mampu dikelola dengan baik sehingga menghasilkan film yang luar biasa.

Akhirnya tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu yaitu pengumuman pemenang dan pemberian hadiah.

Pemenang Kategori Umum/Mahasiswa:

1. Juara pertama film “Bubar, Jalan!” dengan hadiah berupa uang delapan juta Rupiah & kamera Go Pro.

2. Juara kedua film “Ojo Sok-Sokan” dengan hadiah berupa uang sebesar lima juta lima ratus ribu Rupiah & voucher menginap di Hotel Santika

3. Juara ketiga film “Opor Operan” dengan hadiah berupa uang sebesar empat juta Rupiah & voucher menginap di Hotel Santika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun