Mohon tunggu...
Rahayu Setiawan
Rahayu Setiawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

membaca dan mengamati. ya jika ada waktu menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo 4 November, Membaca Kembali Sejarah Rapat Raksasa Lapangan Ikada

30 Oktober 2016   00:29 Diperbarui: 30 Oktober 2016   08:44 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas bagaimana dengan kondisi parlemen ? Saat ini justru menunjukkan kekuatan mayoritas parlemen bergerak mendukung pemerintah  Jokowi demikian juga kabinetnya. Kita dapat melihat Ibu Susi gegap gempita memberangus pencoleng ikan, Ibu Sri Mulyani bergerak mempercepat gerak laju perekonomian. Sementara,  Bapak Basuki Hadimuljono kita dapat melihat beliau trengginas mengejar ketertinggalan proyek infrastruktur yang selama ini mati suri !

Kepemimpinan yang kuat.

Saat Rapat Raksasa IKADA sejarah mencatat Ir.Sukarno memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat. Daya kekuatan ini bukan diukur dari kedudukannya saja, melainkan yang terpenting adalah keseragaman tindakan rakyat. Hanya dibutuhkan 10 menit bagi Ir.Sukarno menyampaikan kepada ratusan ribu rakyat untuk mempercayai kepemimpinan nasional, mereka bergerak dengan hati yang sama, hasrat yang sama dan kepercayaan mengikuti perintah pemimpinnya. Kesatuan gerak inilah yang terpenting. Lantas bagaimana dengan demo 4 November ?

Saya menilai akan terjadi kebingungan, antara siapa memimpin siapa dalam demo 4 November. Manakala motor gerakan FPI Habib Riziq melakukan audiensi dengan Fadli Zon yang notabene berkedudukan sebgai Ketua DPR, menjadi pertanyaan,  dalam hal apa motor penggerak melakukan pertemuan dengan Ketua DPR ? Meskipun dalam sejumlah pernyataan disebutkan bahwa membahas demo serta meminta mengawal tuntutan penuntutan kasus di kepolisian.  Namun dalam tataran gerak aksi ketika elit ini berkumpul, lantas siapa memimpin siapa ?  

Sementara itu, tujuan demo 4 November juga mulai bercabang di sejumlah elit tersebut. Sebut saja Tengku Zulkarnain yang serta merta menyatakan dalam video yang beredar akan turut menjatuhkan pemerintahan Jokowi demikian juga dengan MS Kaban yang menyatakan Jika ekses unjuk rasa berimplikasi ke Presiden itu taqdir.

Keterpaduan tujuan bergerak adalah hal utama. Dalam tuntutan, apakah menyasar mengawal kepolisian dalam mengusut AHOK atau mau menjatuhkan pemerintahan JOKOWI ?  Dua hal ini saja jauh berbeda. Belum lagi ketidaksamaan tujuan atara mereka sendiri justru menunjukkan setting agenda yang membuat kita dapat menilai sejauh mana kualitas gerak yang akan dihasilkan.

Dari kuantitas, kualitas, kepemimpinan, tujuan gerak sudah diperiksa menunjukkan jika motor penggerak demo 4 November mampu menjatuhkan pemerintahan Jokowi adalah hal yang jauh dari kenyataan. Justru kita dapat melihat elit mereka saling menjual agenda masing-masing. Mau mengawal tuntutan terhadap ahok di kepolisian atau menjatuhkan jokowi ?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun