Mohon tunggu...
Tri Rahayu ( Mbak Lily)
Tri Rahayu ( Mbak Lily) Mohon Tunggu... Freelancer - Frelance writer

Penulis lepas, konten creator

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Setitik Rasa dan Sejuta Maaf ( bagian 4)

21 Januari 2025   03:37 Diperbarui: 21 Januari 2025   03:37 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar : Doc. Pribadi)

Dendy hendak meraih handle pintu mobilnya, namun ia urungkan.

"Saya cukup kaget waktu Bu Sartika mau menjodohkan putri Pak Salman denganmu. Kamu tahu, Pak Salman mengalami kecelakaan bersama dengan kakak saya. Bersyukurnya kakak saya selamat." Kata Pak Hidayat. Pria itu justru menengadahkan wajahnya ke atas.

"Saya tadinya nggak menyangka saja. Meskipun putri saya tidak ada peluang berjodoh denganmu, tapi saya cukup lega. Bu Andini akan besanan dengan mama kamu."

Dendy justru memincingkan matanya karena ucapan Pak Hidayat.

"Pak Hidayat mengapa bisa berkata demikian? Bapak nggak salah bicara?"

"Pak Salman menyelamatkan kakak saya. Harusnya kakak saya yang hari itu tinggal nama saja. Tapi ternyata Ghea yang jadi anak yatim."

Pak Hidayat lantas meninggalkan Dendy. Ia kembali ke dalam bergabung bersama beberapa kolega Bu Sartika kembali berbincang.

Ucapan Pak Hidayat menjadi momok tersendiri bagi Dendy. Bagaimana kalau Pak Hidayat tahu kalau yang menyalip mobil Pak Salman saat itu adalah mobil mamanya. Pak Salman menolong Pak Bintang---kakak kandung Pak Hidayat. Kepala Dendy justru jadi pusing karena informasi yang baru di dapatnya. Mungkinkah Pak Hidayat sengaja menyimpan rapat-rapat informasi itu. Perusahaan Pak Hidayat bermitra baik dengan perusahaan papanya. Pak Hidayat bahkan mengajukan tender penting ke perusahaan papanya sejak berpulangnya Pak Salman. Dan tender yang di setujui oleh perusahaan papanya yang masih di handle oleh mamanya nilainya fantastis, bernilai trilyunan.

Dendy berusaha menelfon Ghea malam itu. Ia  ingin menanyakan informasi yang baru ia ketahui, apakah Ghea sudah tahu? Apakah Ghea tahu kalau papanya justru menyelamatkan nyawa orang lain?Sayangnya, pesan maupun telfon dari Dendy tidak ada yang di respon sama sekali oleh Ghea.

***

Dua minggu berselang dari acara kirim doa dan santunan itu. Bu Sartika benar-benar mengunjungi rumah Ghea. Pagi itu, hari minggu. Bu Sartika datang di temani oleh orang kepercayaannya juga salah seorang ARTnya. Ia berjalan dengan menggunakan tongkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun