Begitupula saat orang yang menabrak Zein datang meminta maaf karena sudah lalai dan membuat anaknya koma.
Orang lain mungkin justru naik pitam, mencaci bahkan menghujat. Namun, Emak masih tetap sabar mendengarkan cerita dari pelaku yang sudah menabrak putranya.
   Emak adalah sosok sabar dan berjiwa besar. Dari sikapnya itulah, orang lain justru respek dan mengakui kesalahannya. Apakah hal itu membuat seseorang menyadari kesalahannya atau tobat? Ya, meskipun secara tidak langsung.Â
   Kebesaran hati Emak yang secara tidak langsung menguatkan Zein. Secara tidak langsung, Emak lah yang mengarahkan hidup Zein agar ia bertahan dalam kesulitan hidupnya. Bisa dibayangkan, kalau seorang Emak justru menjadi sosok yang arogan, sulit untuk berlapang dada dan berbesar hati menerima segala kekurangan sang anak.
   Jika dicermati sepintas, bukan perkara taubat yang di paparkan dalam film ini melainkan film tentang kebesaran hati dan kepasrahan Emak, dari kebesaran hatinya yang menerima segala cobaan hidup dan menjalaninya dengan sabar. Ia justru tak menyangka akan mendapat solusi dari kesulitan dan justru mendapatkan impiannya yaitu naik haji bersama Zein.Â
   Ibadah haji merupakan  salah satu rukun Islam. Hukumnya wajib bagi seseorang yang mampu. Emak sendiri meskipun hidup sederhana, namun ia menabung untuk memenuhi panggilan ke tanah suci.
   Dalam scene (setelah Zein belajar berjalan dan berjalan menggunakan tongkat). Mereka berjalan bersama ke dekat tepian pantai.
Zein.      : Mak, Kita ke Mekah naik    Â
           perahu saja ya.
Emak. Â Â Â : Jangan di pikirin kalau sampai
           Emak nggak bisa naik haji