Mohon tunggu...
Rahayu
Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari

Pemberdayaan Lahan Basah Masyarakat Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala

13 November 2022   14:53 Diperbarui: 22 November 2022   09:14 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


      Tambak atau kolam menurut Biggs et al (2005) adalah badan air yang berukuran 1 m2 hingga 2 ha yang bersifat permanen atau musiman yang terbentuk secara alami atau buatan manusia. Tambak sendiri merupakan salah satu prasarana pembudidayaan ikan, sesuai dengan Undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan prasarana pembudidayaan ikan antara lain adalah kolam, tambak dan saluran tambak. Salah satu masyarakat di Berangas, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala memanfaatkan Lahan Basah menjadi tambak ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti mengonsumsi sendiri ikan - ikannya serta menjualnya kepada orang lain dan menghasilkan uang.

20221108-114439ambygpsmapcamera-63709a75799ae1141e3db022.jpg
20221108-114439ambygpsmapcamera-63709a75799ae1141e3db022.jpg

D. Pemanfaatan Lahan Basah Menjadi Rumah dan Perumahan

      Membangun sebuah rumah tinggal di atas lahan atau tanah yang basah atau pun gambut
seperti pada gambar adalah salah satu pekerjaan yang bisa dibilang tidak mudah. Sehingga tak jarang ada banyak orang yang akhirnya memutuskan untuk menelantarkan lahan atau tanah basahnya tersebut hingga bertahun-tahun lamanya. Tetapi, ada juga yang mau membelinya dan membangun rumah di atas lahan / tanah basah itu dengan strategi yang matang dan menjadi hunian yang aman, ramah, dan juga nyaman ditinggali.

20221108-115728ambygpsmapcamera-637c2cbc4addee019860aba2.jpg
20221108-115728ambygpsmapcamera-637c2cbc4addee019860aba2.jpg
E.  Pemanfaatan Lahan Basah ditanami Pohon Galam

      Galam merupakan salah satu tumbuhan kayu asli rawa yang tumbuh pada hutan gambut dangkal. Di Kalimantan Selatan, salah satu sentra penghasil galam adalah kabupaten Barito Kuala. Lahan rawa yang ditumbuhi pohon galam ini umumnya lahan yang ditinggalkan. Di salah satu sentra penghasil galam ini, pemanfaatan galam oleh masyarakat masih mengandalkan ketersediaannya di hutan alam tanpa disertai kegiatan budidaya. Sementara itu di Kalimantan Selatan,keberadaan galam sebagai objek mata pencaharian masyarakat setempat sangat diperhitungkan. Meskipun saat ini ketersediaannya di alam mulai berkurang, permintaan kayu galam akan tetap ada bahkan terus meningkat sampai masa yang akan datang

Gambar: Pohon galam yang tumbuh sendiri secara mengelompok
Gambar: Pohon galam yang tumbuh sendiri secara mengelompok

Jadi, Dikarenakan Keberadaan rawa dianggap tidak memberi keuntungan bagi kota. Alih fungsi lahan dari rawa ke lahan terbangun semakin pasif dilakukan. Belakangan, lahan rawa mulai dilirik untuk pengembangan lahan pertanian. Diharapkan Masyarakat mengetahui fungsi rawa yang ada di pemukiman sekitar yaitu dengan adanya lahan rawa dapat menyeimbangkan fungsi ekologi lingkungan. Lahan rawa yang dialihfungsikan sebagai lahan pertanian dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar karena lahan tersebut dapat ditanamkan beberapa tanaman seperti padi dan sayuran. Pembangunan lahan basah buatan harus disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat, baik secara ekologis maupun secara sosial-ekonomis. Pembangunan lahan basah buatan yang tidak terencana dengan baik selain merupakan bencana bagi lingkungan, juga merupakan bencana bagi masyarakat yang hidup di sekitarnya. Perkembangan sektor pertanian, khususnya pertanian sawah sering mengalami masalah. Permasalahan tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang tidak pro petani, organisasi tani yang tidak berfungsi, rendahnya penguasaan teknologi dan informasi, keterbatasan modal dan lahan, serta semakin rendahnya produktifitas lahan pertanian. Luas lahan dan tingkat produktifitas lahan pertanian sangat menentukan hasil yang diperoleh petani dari mengelola lahan pertanian. Ketika lahan yang dimiliki oleh petani tidak terlalu luas dan kurang produktif, maka hasil yang didapat pun sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun