Memperkenalkan dan mengajarkan anak pada ibadah puasa bukanlah hal mudah yang bisa dilakukan orang tua. Namun tidak dapat dipungkiri merupakan tanggung jawab sebagai orang tua untuk mengenalkan/mengajarkan anak berpuasa secara bertahap dan perlahan. Hal ini sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari yang berbunyi “Kamipun berpuasa dan kamipun mengajak anak-anak kami untuk berpuasa, kami buatkan boneka dari kapas dan jika ada yang menangis minta makanan, kami kasih boneka itu sampai waktu berbuka tiba (HR Bukhari, 1960).
Bagi anak usia dini belum ada kewajiban untuk melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan. Namun, hal ini perlu dikenalkan dan diajarkan sedini mungkin agar anak-anak mengetahui tata cara berpuasa yang benar sekaligus mempersiapkan mereka agar tidak kaget ketika menjalankannya pada masa baligh nanti. Sejalan dengan Permendikbud 137 Tahun 2014 tentang standar tingkat pencapaian perkembangan anak dijelaskan bahwa anak usia 4 (Empat) tahun mampu menirukan gerakan ibadah dengan benar, lalu usia 5 (Lima) tahun sudah mampu mengerjakan ibadah meskipun dengan bimbingan dan pengawasan kemudian usia 6 (Enam) tahun tingkat perkembangan anak sudah hampir sempurna, anak hampir bisa melakukan berbagai hal yang kompleks seperti orang dewasa sehingga orang tua dapat memberikan stimulus yang lebih beragam salah satunya dengan mengenalkan/mengajarkan puasa di bulan ramadhan.
Wallahua'lam bisawab semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H