Mohon tunggu...
Lulu Rahayu
Lulu Rahayu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PIAUD Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

I do what i love and I love what i do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dalam Mengenalkan Puasa pada Anak Usia Dini

28 April 2020   07:00 Diperbarui: 28 April 2020   12:03 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini adalah anak yang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dimana pada masa usia dini merupakan rentang usia emas yang hanya terjadi sekali dalam fase kehidupan manusia. Fase usia dini merupakan pondasi awal pertumbuhan, perkembangan dan pembentukan karakter anak, sehingga keberhasilan anak dalam melewati fase ini akan berdampak positif bagi kehidupan di fase selanjutnya terutama dalam hal pendidikan agama. Kita sepakati bersama bahwa dalam agama manapun sudah menjadi fitrah bagi orang tua hendaknya sedari dini mendidik anak dengan nilai-nilai agama agar pendidikan karakter anak dapat dibentuk sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu pengenalan agama harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya adalah melaksanakan puasa di bulan ramadhan.

Mengenalkan ibadah puasa kepada anak usia dini sama seperti halnya mengenalkan ibadah wajib lainnya yang tertuang dalam rukun Islam. Sebagai orang tua yang dipenuhi dengan rasa cinta dan kasih sayang, tentu rasa inilah yang menjadi dasar agar anak memanen kebaikan dari perbuatan  yang ditanamnya baik saat di dunia maupun akhirat. Sejatinya memang, belum ada kewajiban dan keharusan bagi anak usia dini untuk berpuasa di bulan ramadhan karena mereka belum baligh, namun ada baiknya untuk melatih anak-anak melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan sehingga akhirnya menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah kebiasaan yang bertujuan ketika mereka baligh dan sudah wajib menjalankan puasa ramadhan, mereka sudah bisa menjalankan puasa dengan baik.

Kita harus sepakat bahwa orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak yang memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan pengetahuan agama, mengapa demikian? Pertama Karena anak dilahirkan dari proses biologis bapak dan ibu sehingga pendidikan anak merupakan tanggung jawab keduanya bukan salah satu diantaranya, kedua Al Qur'an surah Al Luqman ayat 13 - 19 tentang pendidikan anak, ketiga anak usia dini lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tua, sehingga mereka lebih banyak belajar dari apa yang dilihat dan dialami bersama orang tua, keempat aspek hereditas sangat mempengaruhi dalam pembentukan karakter anak sehingga ada istilah yang berkembang di masyarakat bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.

Oleh sebab itu, orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengenalkan ibadah puasa ramadhan kepada anak. Secara garis besar, peran orang tua dalam mengenalkan ibadah puasa ramadhan untuk anak usia dini adalah:

1. Mengenalkan konsep rukun Islam beserta amalannya kepada anak

Sebelum mengenalkan konsep berpuasa kepada anak, kenalkan terlebih dahulu konsep rukun Islam beserta amalannya dan beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami anak tanpa menakut-menakuti jika tidak melaksanakannya maka akan berdosa dan masuk api neraka.

2. Mengenalkan konsep berpuasa disertai latihan berpuasa

Walaupun anak belum mengerti, beritahukan maksud, tujuan dan manfaat berpuasa kepada anak serta pahala yang diperoleh jika anak melaksanakan ibadah tersebut. Kemudian melatih anak untuk melakukan puasa secara bertahap, perlahan-lahan dan sesuai kemampuan anak kemudian berikan contoh oleh orang tua sendiri. Anak akan bertanya mengapa ayah dan ibu tidak makan dan minum hal ini akan menumbuhkan rasa penasaran anak sehingga secara perlahan anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua.

3. Membiasakan anak untuk berperilaku jujur dan memiliki rasa tanggung jawab.

Pada saat anak berpuasa, beritahukan pada mereka bahwa dilarang berbohong misal minum/makan dengan sembunyi-sembunyi dan hal ini secara tidak langsung tentu saja akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak atas komitmen yang telah disepakati.

4. Sepakati waktu berbuka dengan anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun