Mohon tunggu...
Rahardyan Harveyoga
Rahardyan Harveyoga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diplomasi Ekonomi dalam Keketuaan ASEAN 2023: Optimalisasi Maritim Melalui Blue Economy

11 Juni 2023   23:34 Diperbarui: 14 Juni 2023   11:09 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gamhttps://meaindonesia.ekon.go.id/multi-stakeholder-dialogue-on-the-development-of-the-asean-blue-economy-framework/bar

Fokus utama dari Epicentrum Of Growth dalam konteks keketuaan Indonesia di ASEAN adalah Beberapa isu utama yang menjadi fokus ASEAN adalah ketahanan energi, ketahanan pangan, ketegangan di sekitar Taiwan, Laut China Selatan, hubungan AS-China, dan pemulihan ekonomi karena COVID-19.

Salah satu isu utama yang menjadi fokus ASEAN pada 2023 adalah pemulihan ekonomi Karena Covid 19. Penguatan pemulihan ekonomi akibat covid 19, menjadi tema besar Indonesia dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi ASEAN dengan jumlah penduduk 685 juta jiwa, ASEAN menduduki peringkat terbesar ketiga di Asia dan Kelima di dunia seteral Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang dan Jerman.

Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai Ketua dalam organisasi ASEAN ini, diharapkan mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan tentunya partisipatif yang harus menjadi pembahasan dalam KTT ASEAN mendatang,

Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023 dapat mendorong roda perekonomian nasional di berbagai kota yang mengadakan side event KTT ASEAN 2023. Sekaligus memperlihatkan kemajuan ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh dan tangguh di tengah badai krisis.

Blue Economy menjadi salah satu alat diplomasi ekonomi level regional Indonesia

Salah satu sektor yang mejadi objek diplomasi ekonomi adalah lautan. Indonesia adalah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah laut. Guna mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi dampak multidimensional Covid-19.

Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi dalam Multi-Stakeholders’ Dialogue on the Development of the ASEAN Blue Economy Framework di Belitung, Rabu (1/03/23). menyatakan bahwa, “Sebagai pengakuan atas pentingnya Blue Economy bagi ekonomi regional, para Pemimpin ASEAN menyepakati pertemuan KTT ASEAN ke-38 pada 2021 untuk mengadopsi Deklarasi Blue Economy. Deklarasi ini menyoroti komitmen negara anggota untuk membuka jalan bagi penggunaan laut dan sumber daya air yang berkelanjutan dan inklusif,”.

Melalui ASEAN blue economy framework diharapkan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di regional ASEAN serta mendukung inisiatif masyarakat ekonomi ASEAN. Kerangka tersebut juga akan memperkuat komitmen ASEAN dalam  memimpin kerjasama regional mengenai blue economy yang berfokus kepada value creation, inklusivitas dan keberlanjutan sebagai elemen utama.

Dilansir dari web Kementerian Koordinator Perekonomian (01/03/2023), Deputi Edi juga mengingatkan bahwa lingkungan strategis dengan kepentingan yang bersaing, sangat penting bagi ASEAN agar tetap terbuka dalam dinamika eksternal sembagi menjaga sentealitas. Termasuk di bidang permanfaatan laut menjadi sumber pendapatan..

Kedepanya, Pertemuan antara level menteri Negara ASEAN akan diadakan di Belitung, Indonesia pada 1-4 Juli 2023. Dalam KTT ini, akan diangkat tema blue economy yang menjadi prospek besar di kawasan  ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun