Hera memastikan BCA selalu melindungi data dengan menerapkan kebijakan dan standar keamanan berlapis, serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan teknis transaksi nasabah.
Ia menambahkan, seluruh strategi dan penerapan standar keamanan dievaluasi dan dimutakhirkan secara berkala terkait dengan evolusi keamanan siber dan transaksi digital.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen BCA untuk senantiasa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah BCA dalam memanfaatkan fasilitas perbankan BCA," kata Hera.
Virus mencurigakan di aplikasi
Modus penipuan terbaru di aplikasi BCA Mobile hadir dalam bentuk pesan pop-up yang disebut-sebut dapat menguras isi rekening viral di media sosial.
"Ditemukan 1 virus. Mohon segera dihapus (ditemukan 1 virus, mohon segera dihapus)", begitu bunyi pernyataan yang muncul saat membuka BCA mobile pada gambar yang diunggah akun @rusuhKoRn yang diunggah pada 24 Juli lalu.
Pop up itu juga menunjukkan opsi untuk menghapus atau keluar dari tampilan aplikasi.
Pesan pop-up tersebut menjelaskan bahwa virus yang masuk ke smartphone pengguna adalah Trojan melalui aplikasi Picsart. Virus ini dapat membuat perangkat dapat diakses oleh aplikasi jarak jauh tanpa izin.
"Jika M-Banking kamu muncul seperti ini, jangan sekali-kali diklik untuk hapus virus, karna saldo kamu akan terkuras. Biarkan sehari atau 2 hari kemudian tampilan virus nya akan hilang dg sendirinya dan M-Banking akan bisa dibuka kembali," akun itu men-tweet.
Akun Twitter tersebut kemudian mengkonfirmasi dugaan skema penipuan tersebut ke Bank BCA. Akun resmi BCA juga menanggapi dan menyarankan agar tidak mengklik apa pun ketika pesan seperti itu muncul.
"Kami mengimbau nasabah untuk tidak mengklik apapun yang muncul di pesan tersebut," kata BCA melalui akun Twitternya.