Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gawat! Jurnalis dan Warga Sipil Jadi Sasaran Spyware Israel

3 Februari 2025   10:53 Diperbarui: 3 Februari 2025   11:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Jumat (31/1/2025) yang lalu, seorang pejabat di Meta Platforms (META.O), pemilik layanan obrolan WhatsApp menyebutkan bahwa perusahaan spyware Israel Paragon Solutions telah menargetkan sejumlah jurnalis dan masyarakat sipil.

Pernyataan yang mengejutkan tersebut, langsung direspons media-media internasional, diantaranya Reuters yang menurunkan artikel berita berjudul, "WhatsApp milik Meta mengatakan perusahaan spyware Paragon menargetkan pengguna di dua lusin negara."

Tidak ketinggalan, NBC juga menulis tajuk, "WhatsApp mengatakan perusahaan spyware menargetkan jurnalis dan warga sipil."

Berita tersebut kompak menyebutkan bahwa sebuah perusahaan Israel bernama Paragon Solutions menggunakan obrolan grup dengan mengirimkan file PDF yang memungkinkan terjadinya peretasan.

Lebih lanjut, juru bicara WhatsApp menyatakan sebanyak 90 pengguna diduga menjadi target kampanye spyware yang dilakukan oleh perusahaan spyware Israel bernama Paragon Solutions.

Serangan tersebut menargetkan sejumlah pengguna termasuk jurnalis dan anggota masyarakat sipil "di lebih dari dua lusin negara, khususnya di Eropa", ungkap juru bicara WhatsApp kepada media.

Jurnalis Italia Menjadi Salah Satu Korban

Sementara itu, The Guardian media massa yang berbasis di London, Inggris, menyebutkan bahwa peretasan itu disebabkan karena Francesco Cancellato, yang liputannya mengungkap kaum fasis dalam partai sayap kanan PM Meloni.

Francesco Cancellato adalah seorang jurnalis investigasi Italia yang dikenal karena tulisannya yang mengungkap kaum fasis muda dalam partai sayap kanan perdana menteri Israel, Giorgia Meloni.

Francesco Cancellato, pemimpin redaksi surat kabar daring Italia Fanpage.it, mengakui bahwa dirinya salah satu jurnalis yang menjadi sasaran serangan tersebut.

Spyware Paragon diduga dikirimkan ke target yang ditempatkan di obrolan grup tanpa izin mereka, dan mengirimkan malware melalui PDF dalam obrolan grup tersebut.

Paragon membuat spyware tanpa klik, yang berarti pengguna tidak perlu mengklik tautan atau lampiran apa pun untuk terinfeksi; spyware tersebut dikirimkan begitu saja ke ponsel.

Pihak WhatsApp sudah mengirimkan pesan kepada Cancellato yang memberitahukan kepadanya bahwa ia mungkin telah terkena dampak spyware, dan telah menghentikan serangan tersebut pada bulan Desember.

Paragon Menolak Berkomentar

Pihak WhatsApp menambahkan bahwa Paragon Solutions telah menggunakan vektor, sebuah metode untuk mengakses jaringan secara ilegal, untuk menargetkan pengguna.

"Vektor tersebut melibatkan penggunaan grup dan pengiriman file PDF berbahaya," tegas juru bicara WhatsApp.

WhatsApp telah mengirimkan surat perintah penghentian kepada Paragon Solutions setelah serangkaian upaya serangan tersebut.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa mereka yang diyakini terkena dampak telah diberi tahu melalui obrolan WhatsApp dan telah diberikan informasi tentang cara melindungi diri dari spyware.

Paragon Solutions, sampai tulisan ini diangkat tidak segera membalas permintaan komentar NBC maupun Reuters.

Penyelidikan WhatsApp

Juru bicara WhatsApp tersebut mengatakan bahwa tim keamanan perusahaan dan Citizen Lab, sebuah laboratorium penelitian keamanan siber yang berbasis di Munk School of Global Affairs di University of Toronto, membantu melacak kampanye spyware tersebut.

Citizen Lab John Scott-Railton mengatakan penemuan spyware Paragon yang menargetkan pengguna WhatsApp "adalah pengingat bahwa spyware bayaran terus berkembang biak dan seiring dengan perkembangannya, kita terus melihat pola penggunaan yang bermasalah."

Pedagang spyware seperti Paragon menjual perangkat lunak pengawasan canggih kepada klien pemerintah dan biasanya menawarkan layanan mereka sebagai hal penting untuk memerangi kejahatan dan melindungi keamanan nasional.

Namun, alat mata-mata tersebut telah berulang kali ditemukan di telepon jurnalis, aktivis, politisi oposisi, dan setidaknya 50 pejabat AS, yang menimbulkan kekhawatiran atas penyebaran teknologi yang tidak terkendali.

John Scott-Railton, seorang peneliti senior di Citizen Lab, mengatakan kepada NBC News bahwa peretasan seperti ini memiliki kemampuan untuk "mengubah telepon menjadi mata-mata di saku Anda."

"Ketika telepon terinfeksi, operator spyware tersebut biasanya dapat melakukan apa pun yang dapat Anda lakukan sebagai pengguna di telepon," kata Scott-Railton.

Natalia Krapiva, penasihat hukum-teknologi senior di lembaga advokasi nirlaba Access Now, mengatakan bahwa penelitian lembaga nirlaba tersebut menemukan bahwa serangan terhadap "wartawan dan aktor masyarakat sipil lainnya menjadi hal yang umum."

"Terakhir kali WhatsApp memberi tahu korban NSO pada tahun 2019, kami telah melihat banjir tuntutan hukum, sanksi, dan konsekuensi lainnya bagi industri ini," kata Krapiva.

Krapiva menambahkan bahwa Paragon memiliki reputasi sebagai perusahaan spyware yang baik, "tetapi pengungkapan WhatsApp baru-baru ini menunjukkan sebaliknya."

Referensi:

Horvath, Bruna., & Kevin Collier. (1 Februari 2025). Nbcnews.com. https://www.nbcnews.com/tech/security/whatsapp-says-spyware-company-paragon-solutions-targeted-journalists-rcna190227

Kirchgaessner, Stephanie. (31 Januari 2025). Theguardian.com. https://www.theguardian.com/technology/2025/jan/31/italian-journalist-whatsapp-israeli-spyware.

Satter, Raphael. (1 Februari 2025). Reuters.com. https://www.reuters.com/technology/cybersecurity/metas-whatsapp-says-israeli-spyware-company-paragon-targeted-scores-users-2025-01-31/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun