Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gawat! Jurnalis dan Warga Sipil Jadi Sasaran Spyware Israel

3 Februari 2025   10:53 Diperbarui: 3 Februari 2025   11:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spyware Paragon diduga dikirimkan ke target yang ditempatkan di obrolan grup tanpa izin mereka, dan mengirimkan malware melalui PDF dalam obrolan grup tersebut.

Paragon membuat spyware tanpa klik, yang berarti pengguna tidak perlu mengklik tautan atau lampiran apa pun untuk terinfeksi; spyware tersebut dikirimkan begitu saja ke ponsel.

Pihak WhatsApp sudah mengirimkan pesan kepada Cancellato yang memberitahukan kepadanya bahwa ia mungkin telah terkena dampak spyware, dan telah menghentikan serangan tersebut pada bulan Desember.

Paragon Menolak Berkomentar

Pihak WhatsApp menambahkan bahwa Paragon Solutions telah menggunakan vektor, sebuah metode untuk mengakses jaringan secara ilegal, untuk menargetkan pengguna.

"Vektor tersebut melibatkan penggunaan grup dan pengiriman file PDF berbahaya," tegas juru bicara WhatsApp.

WhatsApp telah mengirimkan surat perintah penghentian kepada Paragon Solutions setelah serangkaian upaya serangan tersebut.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa mereka yang diyakini terkena dampak telah diberi tahu melalui obrolan WhatsApp dan telah diberikan informasi tentang cara melindungi diri dari spyware.

Paragon Solutions, sampai tulisan ini diangkat tidak segera membalas permintaan komentar NBC maupun Reuters.

Penyelidikan WhatsApp

Juru bicara WhatsApp tersebut mengatakan bahwa tim keamanan perusahaan dan Citizen Lab, sebuah laboratorium penelitian keamanan siber yang berbasis di Munk School of Global Affairs di University of Toronto, membantu melacak kampanye spyware tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun