Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Pramoedya Hidup di Era Algoritma

2 Februari 2025   14:00 Diperbarui: 2 Februari 2025   14:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pramoedya Ananta Toer yang sudah melalui kreasi AI (Sumber: openart.ai

Apakah ia akan tetap setia pada gaya penulisannya yang khas, atau beradaptasi dengan tuntutan algoritma yang mengutamakan viralitas?

Foto Pramoedya Ananta Toer (Sumber: wikipedia.org)
Foto Pramoedya Ananta Toer (Sumber: wikipedia.org)

Kecerdasan Buatan: Alat Bantu atau Ancaman?

Kecerdasan buatan telah menjadi alat yang tak terelakkan dalam dunia kepenulisan. Tools seperti DeepSeek, ChatGPT, dan Grammarly bisa membantu Pramoedya dalam proses editing, mencari referensi, atau bahkan menghasilkan ide-ide baru.

Kecerdasan buatan dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam proses kreatif. Meskipun AI dapat membantu dalam banyak hal, kreativitas dan sensitivitas manusia tetap menjadi elemen kunci dalam penulisan.

Pramoedya, dengan latar belakangnya yang kuat dalam menggali pengalaman manusia dan sejarah, kemungkinan besar akan tetap menekankan pentingnya suara manusia dalam karyanya

Ia mungkin akan menggunakan AI untuk riset atau pengumpulan data, tetapi tetap mempertahankan proses kreatifnya sebagai bagian dari identitasnya sebagai penulis.

Pramoedya, tentu akan terlibat dalam mempertanyakan etika penggunaan AI dalam penulisan.

Seperti Walter Benjamin (1936) yang mengkritik bagaimana reproduksi mekanis dapat menghilangkan "aura" orisinalitas sebuah karya.

Pramoedya mungkin akan melihat AI sebagai ancaman terhadap keunikan dan keaslian karya sastra, yang bagi dia adalah jantung dari ekspresi manusia.

Rumah tempat kelahiran Pramoedya Ananta Toer, Jl. Sumbawa No. 40, Kel. Jetis, Kab. Blora, Jawa Tengah.(Foto: KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO N)
Rumah tempat kelahiran Pramoedya Ananta Toer, Jl. Sumbawa No. 40, Kel. Jetis, Kab. Blora, Jawa Tengah.(Foto: KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO N)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun