Relevansi Rumah Kaca di era modern tak bisa diabaikan. Di tengah maraknya pengawasan digital dan kontrol negara atas kebebasan individu, karya Pramoedya menjadi semacam peringatan.
Apakah kita, seperti Jacques Pangemanann, telah menjadi bagian dari sistem yang kita kritik? Apakah kita terjebak dalam rumah kaca modern, di mana kebebasan hanya ilusi, dan pengawasan menjadi norma?
Melihat dunia melalui kaca yang buram dan retak
Rumah Kaca sesungguhnya adalah ajakan untuk bertanya: Apakah kita, sebagai individu dan sebagai bangsa, masih terperangkap dalam kaca yang memburamkan pandangan kita terhadap realitas sosial?
Seabad Pramoedya, bukan sekadar merayakan kata-kata dan epos kepahlawanan, tetapi juga keberanian untuk menembus dan melihat dunia dari dalam rumah kaca, yang mungkin sudah buram dan retak.
Di dalamnya, kita menemukan tidak hanya kebijakan dan sejarah, tetapi juga sebuah cermin bagi setiap kita untuk merenungkan kembali identitas, kebebasan, dan perlawanan terhadap kekuasaan yang tak pernah surut.
Selamat ulang tahun Mas Pram. Karyamu tetap hidup, menginspirasi, membangunkan kesadaran kolektif bangsa, dan mengingatkan kita kepada pembebasan, keadilan, dan kemanusiaan. Terima kasih.
N.B.: O Iya, mas! Adikmu, Soesilo, masih setia merawat Perpustakaan Patab.
Â
Referensi:
Alifah, Nabilah Nur. (27 September 2022). Safenet: Aktivis rawan jadi korban kriminalisasi UU ITE. Iip M. Aditya, Ed. Goodstats.id. https://goodstats.id/article/safenet-aktivis-rawan-jadi-korban-kriminalisasi-uu-ite-8ScxE, diakses 2 Februari 2025.