Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Seabad Pramoedya: Saya (Masih) Hidup di Dalam 'Rumah Kaca'

2 Februari 2025   07:00 Diperbarui: 2 Februari 2025   04:28 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daniel Frits, ditangkap 7 Desember 2023 dan divonis 7 bulan penjara gegara unggahan di media sosial yang mengkritik kerusakan lingkungan akibat tambak udang.

Dhandy Dwi Laksono, jurnalis dan aktivis HAM ditangkap 2019 dengan tuduhan mengada-ada: Menyebarkan kebencian berbau SARA.

Kata SAFENet, sepanjang 2013 sampai 2021 terdapat 393 orang dikriminalisasi dengan pasal-pasal UU ITE. Tak hanya itu, situs registrasi MA sepanjang 2011-2018 mencatat 508 perkara di pengadilan yang menggunakan UU ITE.

Perkara-perkara tersebut mayoritas berkaitan dengan pasal 27 ayat (3) mengenai pencemaran nama baik dan 28 ayat (2) mengenai ujaran kebencian.

Teranyar, kasus pagar laut 'misterius' yang sudah tidak misterius. Bertemunya oligarki dan pejabat korup. Melibas siapa saja yang coba-coba berani kritis.

Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.(KOMPAS.com/ HERU MARGIANTO)
Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.(KOMPAS.com/ HERU MARGIANTO)

Rumah Kaca sebagai cermin kejatuhan ideologi

Rumah Kaca merupakan penutup dari Tetralogi Buru, namun secara tematis, buku ini melampaui sekadar cerita sejarah atau fiksi.

Dalam karya ini, Pramoedya menggambarkan bagaimana ideologi yang dahulu digadang-gadang sebagai pilar perjuangan bangsa, yakni revolusi, kini berubah menjadi sebuah sistem penindasan baru.

Setiap tokoh di dalamnya---dari para birokrat hingga pemimpin---terperangkap dalam 'rumah kaca' yang mencerminkan ketidakmampuan mereka untuk melihat atau memahami realitas secara jernih.

Mereka terperangkap dalam citra ideal yang diciptakan oleh negara, namun tak mampu keluar untuk memahami kompleksitas dunia di luar struktur kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun