Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Saya, Prabowo, dan Buku untuk Pak Kiai

30 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 30 Januari 2025   14:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo mengunjungi salah satu toko buku di India (Foto: Facebook Prabowo)

Selalu ada cerita menarik disetiap kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sebagian awam mungkin menganggap hal yang biasa. Bagi saya, sungguh luar biasa.

Mengapa demikian? Baiklah, saya akan menceritakannya di sini saja. Karena menurut saya ini sangat penting.

Cerita ini dimulai pada hari Selasa, 3 Mei 2022. Tiga tahun yang lalu. Saya masih ingat, waktu itu adalah Lebaran hari kedua.

Disaat kita semua masih sibuk berkumpul bersama keluarga dan handai taulan. Sebagian kita mungkin juga sudah mudik ke kampung halaman.

***

Prabowo, pagi itu terlihat sangat bersemangat. Senyum kecil dari bibirnya itu nampak terlihat ada sesuatu yang membuatnya bahagia. Sejurus kemudian, dia mengambil beberapa buku dari atas meja.

Atas sikapnya yang demikian itu, saya tidak heran. Karena selalu ada buku yang menemani kemanapun dia pergi. Buku sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. "Buku adalah teman paling setia", ujarnya.

Bukan hanya itu saja, bahkan sejak pertama kali saya mengikuti kegiatan kaderisasi sekira tahun 2010, 15 tahun yang lalu, selalu saja beliau membuka dan membacakan beberapa halaman buku sebagai pemantik awal diskusi kami kemudian.

Sontak, otak di dalam tengkorak saya mulai bekerja dan mengantisipasi jika nanti ada pertanyaan dari Sang Ketum. Lutut ini terasa gemetar jika mendapat giliran untuk menjawab.

Tahan dulu! Cerita tentang kaderisasi itu akan saya lanjutkan diwaktu yang lainnya. Ada yang menarik untuk diceritakan. Sabar yaa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun