Program MBG yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo meerupakan program andalan yang bersifat kolosal dan kolaboratif.
Dengan skala yang luas dan menjangkau puluhan juta penerima manfaat, maka semua kritikan terhadap MBG harus dianggap sebagai upaya memperbaiki demi keberlanjutan di masa depan.
Program MBG bertujuan untuk memberikan akses makanan sehat kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Namun, kritik terhadap kualitas makanan ini menunjukkan adanya masalah dalam pelaksanaan program tersebut.
Ketidakpuasan siswa dapat dilihat sebagai indikator bahwa program perlu dievaluasi dan ditingkatkan untuk memenuhi harapan penerima manfaat. Kritik semacam ini adalah hal biasa demi kebaikan seluruh penerima manfaat.
Sampai tulisan ini dibuat, belum terlihat permintaan maaf secara langsung dari DC. Jika diabaikan tentu sikap ini akan menyisakan luka bagi publik.
Kecerdasan Etis
Publik jadi mengingat kembali dengan Gus Miftah. Dalam konteks ini, sebenarnya banyak tokoh publik, yang pernah melakukan hal serupa, termasuk saya.
Seringkali, saya abai terhadap dampak lanjutan atas setiap ucapan, tindakan, bahkan tulisan yang pernah saya buat. Tidak mempedulikan rasa sakit yang melukai hati, seperti sembilu bercampur garam.
Kecerdasan Etis menekankan pentingnya pengambilan keputusan etis, seperti tindakan, perkataan, maupun tulisan dalam konteks pribadi dan profesional.
Bruce Weinstein dalam bukunya bertajuk Ethical Intelligence menyebut kecerdasan etis tidak muncul secara tiba-tiba. Dia adalah produk kesadaran etis melalui proses panjang hidup dan kehidupan dimana dia tumbuh dan berkembang.