Implementasi fase kedua dari kesepakatan ini juga diperkirakan akan menghadapi tantangan besar, termasuk pembebasan sisa sandera, penarikan tentara Israel dari sebagian besar Gaza, dan menentukan pihak yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut.
Namun, bagi banyak warga Gaza, kesepakatan ini merupakan langkah positif menuju pemulihan dan stabilitas.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa mediator dari AS dan Mesir akan terus memantau pelaksanaan kesepakatan ini untuk memastikan bahwa kedua belah pihak mematuhi komitmen mereka.
Selalu Ada Harapan
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel adalah sebuah momen penting dalam sejarah konflik yang berkepanjangan ini. Konflik yang sudah terlalu banyak memakan korban anak-anak, perempuan, laki-laki, tua, muda.
Namun demikian, tantangan terbesar dalam mengimplementasikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih mengkhawatirkan semua pihak.
Kurangnya rasa kepercayaan antarpihak, pelanggaran gencatan senjata, kesulitan pemantauan, kepentingan politik yang bertentangan, menentukan tanggung jawab wilayah, dan implementasi fase kedua. Semuanya masih berpotensi menjadi faktor kegagalan kesepakatan.
Dengan harapan bahwa kesepakatan ini dapat mengarah pada perdamaian yang lebih langgeng, masyarakat internasional harus tetap bahu-membahu dan terus mendukung upaya-upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik yang telah menimbulkan penderitaan besar bagi rakyat Palestina dan Israel.
Referensi: