Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gencatan Senjata: Harapan Baru di Tengah Ketegangan Hamas-Israel

16 Januari 2025   22:37 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Gaza dengan suka cita turun ke jalan merayakan kabar gencatan senjata (Foto: Hatem Khaled/REUTERS)

Setelah lebih dari 15 bulan konflik yang berkepanjangan, Hamas dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan dimulai pada 19 Januari 2025.

Kesepakatan ini menandai titik balik penting dalam hubungan kedua belah pihak yang telah lama terlibat dalam pertempuran yang merenggut banyak nyawa dan menghancurkan infrastruktur di Gaza.

Proses negosiasi antara Hamas dan Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata berlangsung cukup menegangkan, intensif dan kompleks, melibatkan berbagai pihak sebagai mediator.

Negosiasi dimulai pada 5 Januari 2025, dengan tim dari kedua belah pihak berunding secara intensif, sering kali selama 18 jam sehari.

Proses ini berlangsung di Doha, Qatar, dengan dukungan dari mediator seperti Amerika Serikat dan Mesir. Witkoff dan penasihat Timur Tengah Presiden Biden, Brett McGurk, berkomunikasi secara intensif untuk menyelesaikan detail-detail penting dari kesepakatan.

Para negosiator berkumpul di lantai terpisah di gedung yang sama untuk mendiskusikan usulan-usulan yang diajukan oleh mediator.

Salah satu tantangan terbesar adalah menyusun daftar pertukaran sandera yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, yang dianggap sebagai isu paling rumit dalam perundingan ini (kompas.id, 16/1/2025; viva.co.id, 16/1/20225).

Latar Belakang Konflik

Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama lebih dari 460 hari, dengan dampak yang menghancurkan bagi warga sipil di kedua belah pihak.

Menurut laporan, lebih dari 40.000 orang telah tewas akibat pertempuran ini, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun