Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat SosialāŽ®PenulisāŽ®Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Bisnis Syariah Dapat Mempengaruhi Ekonomi Lokal

16 Januari 2025   16:39 Diperbarui: 16 Januari 2025   16:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis Konvensional: Lebih fokus pada maksimalisasi keuntungan tanpa mempertimbangkan aspek halal atau haram dari produk dan prosesnya (gopay.co.id, 2024; amartya.com, 2020).

Tujuan:

Bisnis Syariah: Selain mendapatkan keuntungan, tujuan utama adalah mencapai keberkahan dan keadilan dalam setiap transaksi.

Bisnis Konvensional: Utamanya berorientasi pada profitabilitas semata (adira.co.id, 2022; cimbniaga.co.id).

Produk dan Layanan:

Bisnis Syariah: Hanya menjual produk halal dan tidak melanggar prinsip syariat, seperti makanan halal, jasa keuangan berbasis bagi hasil, dan lain-lain.

Bisnis Konvensional: Dapat menjual segala jenis produk tanpa batasan.

Pertumbuhan Bisnis Syariah

Bisnis syariah semakin berkembang di Indonesia, terutama karena negara ini memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ini antara lain:

1. Kesadaran Konsumen: Masyarakat semakin sadar akan pentingnya memilih produk yang sesuai dengan prinsip syariah.

2. Regulasi Pemerintah: Dukungan dari pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah memberikan dorongan bagi pelaku usaha untuk berinvestasi dalam bisnis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun