Yuri Alekseyevich Gagarin, nama yang melegenda dalam sejarah eksplorasi luar angkasa, bukan hanya dikenal sebagai manusia pertama yang terbang ke luar angkasa, tetapi juga sebagai simbol persahabatan abadi Indonesia dan Rusia.
Gagarin lahir pada 9 Maret 1934 di Uni Soviet dan mencatatkan namanya dalam sejarah dunia pada 12 April 1961 ketika ia menjadi orang pertama yang mengorbit Bumi dengan pesawat Vostok 1.
Penerbangan bersejarah ini berlangsung selama 108 menit dan menandai awal era baru dalam eksplorasi luar angkasa. Gagarin tidak hanya menjadi pahlawan nasional bagi Rusia tetapi juga ikon global yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Ayahnya, Aleksey Ivanovich Gagarin adalah tukang kayu dan ibunya, Anna Timofeyevna Gagarina sebagai peternak sapi perah.
Untuk tahun 1961 yang menyejarah itu, Yuri Gagarin diganjar medali bergelar "Hero of The Soviet Union". Pahlawan Soviet.
Sebuah lencana bintang emas yang dulu bernama Orde Lenin. Bukan sembarang medali. Tak banyak orang yang memilikinya. Hanya 12.775 orang, dari tahun 1934 dan berakhir 1991.
Diantaranya: Josef Stalin; Leonid Breznev; Lavrenty Beria Kepala NKVD lembaga intelijen Soviet pertama sebelum KGB; Georgy Zhukov panglima Perang Dunia II; Ivan Sidorenko sniper Soviet paling mematikan sepanjang Perang Patriotik Raya dengan 500 pembunuhan.
Pertemuan Bersejarah dengan Soekarno
Pada tahun 1961, saat kunjungan resmi Soekarno ke Uni Soviet, ia bertemu dengan Gagarin. Dalam pertemuan tersebut, Soekarno memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada Gagarin.
Medali yang hanya satu tingkat di bawah Bintang Republik Indonesia. Sebagai pengakuan atas prestasinya dan sebagai simbol persahabatan antara kedua negara.