Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Suatu Hari, Prabowo di Atas Podium

14 Januari 2025   14:34 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:56 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dok. pribadi
Foto: Dok. pribadi

Tiba di Hambalang, Pusat Kaderisasi

Singkat cerita, saya tiba di lokasi. Disambut oleh embusan angin pegunungan yang dingin dan sejuk. Awan yang sedikit mendung dan malu-malu itu membawa kerinduan bagi siapa saja yang pernah mengunjungi Padepokan Garuda Yaksa.

Saya pun bersegera bergabung dengan puluhan pegiat kaderisasi lainnya untuk tingkat pratama dan muda. Itu adalah era dimana Partai Gerindra begitu intens dan disiplin menggelar kaderisasi hingga level paling bawah.

Para pegiat dan pelatih, tinggal di sebuah rumah panggung berbambu dengan dipan panjang bermatras tidur berjajar, mirip anak-anak pondok pesantren.

Tidak jauh dari rumah bambu itu adalah rumah para peserta kaderisasi. Kondisinya tidak berbeda dengan rumah para pegiat dan pelatih.

Hal serupa dengan kondisi kamar mandi. Lokasinya tidak jauh dari rumah tempat kami tidur. Bak panjang sekira 6 meter digunakan secara kolektif, namun terpisah oleh sekat secukupnya untuk menutupi badan. Ya! Mengingatkan Anda yang pernah hidup di pondok pesantren, bukan?!

Peserta sudah harus hadir di lokasi pada hari Minggu. Kaderisasi dimulai dari hari Senin hingga Sabtu, untuk setiap angkatan.

Jumlah peserta masing-masing angkatan sekira 300-350 orang, menyesuaikan dengan kapasitas rumah bambu yang tersedia.

Perlengkapan peserta mulai dari seragam harian bercorak loreng berwarna coklat, pakaian olah raga, sepatu delta, kaos kaki, seragam pelantikan, baret, topi, ikat pinggang, dan lain-lain sudah disiapkan semuanya oleh panitia.

Saya tidak akan bercerita bagaima keseharian diklat selama hampir seminggu itu. Karena alasan keterbatasan ruang. Mungkin dilain tulisan akan saya gambarkan lebih detail lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun