Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Semakin Keras, Paus Fransiskus Kritik Kejahatan Israel

13 Januari 2025   20:40 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus 4/9/2024, Istana Merdeka, Jakarta (Foto: kemhan.go)

Selama karier awalnya, ia dikenal sebagai akademisi yang mengajar di beberapa institusi pendidikan di Argentina sebelum diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998. Sebelumnya, Bergoglio menamatkan tesis doktoralnya dan meraih gelar master filsafatnya di Jerman.

Sebagai Paus, Fransiskus dikenal karena pendekatannya yang tidak konvensional. Ia memilih tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae alih-alih apartemen resmi kepausan, menolak kemewahan dan menunjukkan gaya hidup sederhana.

Filosofi kepemimpinannya berfokus pada empati, belas kasih, dan komitmen terhadap orang miskin. Ia secara aktif mendorong dialog antaragama dan menekankan pentingnya kesetaraan gender serta perlindungan lingkungan.

Fransiskus juga terkenal karena kritiknya terhadap kapitalisme tanpa kendali dan konsumerisme. Dalam ensikliknya, ia menyerukan perlunya perhatian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, serta mengadvokasi untuk penghapusan hukuman mati secara global.

Paus Fransiskus bersama Nasaruddin Umar, 5/9/2024 (Foto: Kompas.com)
Paus Fransiskus bersama Nasaruddin Umar, 5/9/2024 (Foto: Kompas.com)

Meningkatkan Kritik Terhadap Israel

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, telah mengeluarkan serangkaian pernyataan tajam yang mengecam serangan militer Israel di Gaza, menyebutnya sebagai "kekejaman luar biasa" dan menyerukan penyelidikan atas dugaan genosida terhadap rakyat Palestina (Antaranews.com, 23/12/2024; Kompas.id, 21/12/2024).

Dalam konteks konflik yang telah berlangsung lama ini, suara Paus menjadi sorotan global, mengundang reaksi keras dari pemerintah Israel yang menuduhnya menerapkan "standar ganda."

Pada 21 Desember 2024, Paus Fransiskus mengutuk pengeboman yang menewaskan tujuh anak dari satu keluarga di Gaza, menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah perang, tetapi sebuah kekejaman.

Ia menekankan bahwa serangan udara Israel telah menyebabkan banyak korban jiwa, terutama di kalangan anak-anak dan Perempuan.

Dalam pidatonya, Paus menyatakan, "Kemarin anak-anak dibom. Ini adalah kekejaman, bukan perang," menegaskan betapa mendalamnya rasa sakit yang dirasakannya terhadap situasi di Gaza.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun