Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Subianto: Mengembalikan Perekonomian Indonesia ke Akar Pancasila #5

5 Januari 2025   14:03 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Prabowo Subianto di forum IISS Shangri-La Dialogue 2022 (Sumber: kemhan.go.id)

Akar Pancasila: Anti Penjajahan Kolonialisme-Imperialisme

Harus dipahami akar sejarah, basis ideologi, dan landasan teoritik dari Prabowo Subianto dalam memahami Pancasila.

Jika gagal memahamj ini, maka kita juga akan gagal melihat praktik epoleksosbudhankam seorang Prabowo. Agar mudah memahami praktik epoleksosbudhankam perlu kita membaca kembali pandangan-pandangan pamannya Margono, dan ayahnya Soemitro, itu yang paling dekat. 

Lainnya kita juga bisa menyimak pandangan Hatta maupun Soekarno. Dari situ kita bisa memahami basis ideologisnya, yaitu sosial demokrat atau sosialisme yang di Indonesiakan.

Pidato terakhir Soekarno sebelum meninggal, dia bilang revolusi kita adalah menuju pada Sosialisme Indonesia. Kemudian menjadi ekonomi Pancasila. 

Basis teoritiknya, ya tentu banyak sekali mulai dari Marxisme, sosial demokrasi, dinamika kelas, pergerakan kapital, pertumbuhan ekonomi, konsentrasi kekayaan nasional, dan sebagainya. 

Setelah memahami itu, maka kita paham bahwa praktik Prabowo bertentangan atau tidak sejalan dengan neoliberalisme. Atau yang lebih moderat adalah mengadopsi kebaikan dari sistem tersebut.

Contoh sederhana dari praktik itu adalah upaya sistematik pembangunan ekosistem dari ekonomi kerakyatan: Revolusi Putih, Makan Bergizi Gratis, di mana keduanya memiliki dampak besar terhadap perekonomian lokal.

Dari revolusi putih, anak-anak dapat minum susu, peternak bangkit, lahan peternakan produktif, rumput butuh lahan, rantai komoditas terbangun, koperasi dan UMKM bergerak, begitu seterusnya.

Perlu strategi taktik komprehensif untuk menjadi bangsa yang mandiri melawan neoliberalisme dan oligarki, salah satunya adalah revolusi putih. Jangan sekali-kali menduga revolusi putih itu sekadar bagi-bagi susu saja...dibalik itu sangat dahsyat konsepnya dari hulu sampai ke hilir.

Demi menjamin kemandirian bangsa, perekonomian lokal harus bergerak secara kolektif. Peternak, petani, UMKM, pelaku bisnis lokal, anak-anak muda kreatif harus diberi ruang seluas-luasnya. Partisipasi publik menjadi kunci. Dengan demikian kekayaan negara dapat menyebar ke desa-desa dan membatasi konsentrasi kekayaan ke tangan kaum elit.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun