KREDO
***
Luka kita mungkin tak sebanding dengan luka dia. Butuh kebesaran jiwa dan samudera cinta yang tak biasa untuk sanggup memeluk erat luka dalam waktu begitu lama.
Lelaki yang diakrabi kekalahan, episode yang terus berulang, bagai sembilu sejarah berputar tak karuan.
Semua orang bisa begitu menawan ditiap perayaan kemenangan. Namun, sedikit saja yang tetap menawan kala kekalahan menghujam.Â
Sudah terlalu lama lelaki penuh luka itu mafhum bahwa disaat kalah pun dia harus tetap memimpin. Tak hilang komitmen dan keberanian. Tak kurang daya juang.
Tak bergeser kebaikan walau sejengkal.
Memimpin orang-orang yang digilas kekalahan tentu mengandung kadar kerumitan yang tak gampang. Kawan dan lawan bercampur tak karuan.
Ditengah-tengah kesedihan dan penderitaan yang tebal. Dipuncak kekecewaan terselip harapan; jalan melingkar harus dilalui demi generasi pergerakan. Tetap merawat mimpi-mimpi.Â
Kredo 'timbul tenggelam bersama rakyat' bukan lahir dari khayalan. Dia harus diperjuangkan habis-habisan.