Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat SosialāŽ®PenulisāŽ®Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nietzsche dan Gen Z: Menjadi Ubermensch di Dunia yang Penuh Ketidakpastian

31 Desember 2024   17:19 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:25 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nietzsche glasses on StickerDesigned by isstgeschichte

Dalam konteks ini, kita akan mengeksplorasi prinsip-prinsip yang mendasari konsep manusia unggul, yaitu:

1. Nihilisme dan Kehadiran Manusia Unggul

Nihilisme, dalam pandangan Nietzsche, adalah konsekuensi dari situasi Eropa saat itu bahwa nilai-nilai absolut yang selama ini dipegang oleh masyarakat telah kehilangan kekuatan.

Lunturnya kebudayaan, dekadensi moral, hilangnya empati dan solidaritas, lunturnya kemanusiaan, perang dan pembunuhan.

Dalam kondisi nihilistik ini, individu dihadapkan pada kekosongan makna dan harus menciptakan nilai-nilai baru untuk diri mereka sendiri.

Nietzsche berpendapat bahwa untuk mengatasi nihilisme, manusia harus melampaui diri mereka sendiri menuju status bermensch.

Hal ini berarti bahwa individu tidak hanya menerima keadaan yang ada, tetapi juga aktif dalam menciptakan makna dan nilai baru dalam hidup mereka.

2. Perspektivisme: Pandangan Beragam tentang Kebenaran

Perspektivisme adalah konsep lain yang sangat penting dalam pemikiran Nietzsche. Ia berargumen bahwa kebenaran tidak bersifat absolut; sebaliknya, kebenaran dipengaruhi oleh sudut pandang individu.

Dengan demikian, setiap orang memiliki hak untuk menentukan makna hidup mereka berdasarkan pengalaman dan interpretasi pribadi mereka.

Dalam konteks manusia unggul, perspektivisme memungkinkan individu untuk membentuk identitas dan nilai-nilai yang unik tanpa terikat pada norma-norma tradisional atau dogma-dogma lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun