Dalam konteks ini, kita akan mengeksplorasi prinsip-prinsip yang mendasari konsep manusia unggul, yaitu:
1. Nihilisme dan Kehadiran Manusia Unggul
Nihilisme, dalam pandangan Nietzsche, adalah konsekuensi dari situasi Eropa saat itu bahwa nilai-nilai absolut yang selama ini dipegang oleh masyarakat telah kehilangan kekuatan.
Lunturnya kebudayaan, dekadensi moral, hilangnya empati dan solidaritas, lunturnya kemanusiaan, perang dan pembunuhan.
Dalam kondisi nihilistik ini, individu dihadapkan pada kekosongan makna dan harus menciptakan nilai-nilai baru untuk diri mereka sendiri.
Nietzsche berpendapat bahwa untuk mengatasi nihilisme, manusia harus melampaui diri mereka sendiri menuju status bermensch.
Hal ini berarti bahwa individu tidak hanya menerima keadaan yang ada, tetapi juga aktif dalam menciptakan makna dan nilai baru dalam hidup mereka.
2. Perspektivisme: Pandangan Beragam tentang Kebenaran
Perspektivisme adalah konsep lain yang sangat penting dalam pemikiran Nietzsche. Ia berargumen bahwa kebenaran tidak bersifat absolut; sebaliknya, kebenaran dipengaruhi oleh sudut pandang individu.
Dengan demikian, setiap orang memiliki hak untuk menentukan makna hidup mereka berdasarkan pengalaman dan interpretasi pribadi mereka.
Dalam konteks manusia unggul, perspektivisme memungkinkan individu untuk membentuk identitas dan nilai-nilai yang unik tanpa terikat pada norma-norma tradisional atau dogma-dogma lama.