Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee]

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mas Prabowo yang Saya Kenal: Sepenggal Cerita Kawan

26 Desember 2024   21:31 Diperbarui: 27 Desember 2024   00:12 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto saya bersama Prabowo Subianto saat acara Pelantikan Relawan TPS se-DKI Jakarta, tahun 2017 (Sumber: Dok. Pribadi)

Intinya adalah soal kemandirian bangsa. Sebuah diskusi yang sangat berkualitas dan memantik semangat patriotisme kepada siapa saja yang masih mencintai Indonesia.

Sejak saat itulah, saya yang saat itu hanya seorang aktivis lokal mulai tertarik dengan hiruk-pikuk politik nasional.

Saya mulai aktif dan bersemangat bergabung dengan Gerindra, yang waktu itu nama Prabowo bahkan belum muncul di dalam susunan kepengurusan, baik di jajaran Dewan Pembina, Penasehat, apalagi sebagai Ketua Umum.

Salah satu aktifitas saya saat menjadi fasilitator kaderisasi Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, tahun 2011 (Sumber: Dok. Pribadi)
Salah satu aktifitas saya saat menjadi fasilitator kaderisasi Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, tahun 2011 (Sumber: Dok. Pribadi)

Singkat cerita di tahun 2009, untuk pertama kali nya saya bertemu secara langsung dengan Prabowo Subianto. Saya menyapanya dengan Mas Bowo. Beberapa kali, beliau Nampak muncul di Kantor DPP Gerindra di daerah Brawijaya, Jakarta Selatan.

Kesan pertama saat itu adalah, "Dia seorang manusia yang tidak mudah menyerah dengan nilai-nilai perjuangan dan segudang kebaikan." Batin saya kemudian spontan berucap, "Ini manusia berhati Nabi."

Bagi sebagian orang mungkin kalimat itu dipahami hanya sekadar motivasi diri belaka, atau sekadar bunga-bunga pemanis kehidupan.

Namun, tidak bagi Mas Bowo. Dia sungguh-sungguh manusia teguh, keras pada pendirian, dan pantang menyerah. Dia seorang yang tidak mau didikte oleh siapapun.

Hal itu diterapkannya dalam kehidupan kepartaian sehari-hari. Tak heran, Partai Gerindra berubah menjadi sebuah kekuatan elektoral di republik sampai hari ini.

Mas Bowo yang saya kenal, ikhlas dalam setiap tugas. Pengabdian demi bangsa dan negara adalah segala-galanya bagi Mas Bowo. Bahkan andai dia diberikan dua nyawa dari Tuhan, maka dia juga akan merelakan semuanya demi bangsa dan negara.

Mas Bowo yang saya kenal, hatinya selalu menangis jika melihat rakyatnya kesusahan secara ekonomi. Itulah yang menyebabkan Mas Bowo sangat senang membantu anak-anak sekolah yang ada disekitar kediamannya di Hambalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun