Sebagai guru mata pelajaran yang mengampu beberapa kelas berbeda, tentunya peserta didik satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi karakteristik, gaya belajar, minat, kecenderungan saat bekerja kelompok, level membaca, level berhitung, hingga keterampilan berbicara di depan public. Dengan banyaknya keragaman yang perlu dihadapi oleh guru, maka tantangan yang dihadapi pun beragam dan perlu kemampuan problem solving yang cepat agar kebutuhan belajar peserta didik terpenuhi.
Pada kurikulum terbaru ini, yaitu kurikulum merdeka, pembelajaran lebih berfokus pada peserta didik. Dengan berlakuknya kurikulum ini, memberikan kebebasan satuan pendidikan untuk merancang perangkat belajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Dengan begitu, pembelajaran berdiferensiasi diterapkan untuk menyesuaikan kebutuhan peserta didik yang beragam.
Salah satu keberagaman peserta didik adalah keberagaman budaya. Setiap peserta didik memiliki latar budaya yang bermacam-macam. Keberagaman budaya peserta didik meliputi beberapa unsur berikut ini.
1. Sistem religi
Sistem religi atau kepercayaan berkaitan dengan hubungan antara manusia dan juga sang pencipta. Unsur kebudayaan ini sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan.
2. Bahasa
Bahasa menjadi salah satu unsur budaya yang berfungsi sebagai alat komunikasi antarmanusia untuk meneruskan kebudayaan. Bahasa terdiri dari dua macam bentuk, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
3. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan berkaitan dengan ruang pengetahuan terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Peralatan hidup dan teknologi
Unsur budaya peralatan hidup dan teknologi berkaitan dengan teknik yang dimiliki oleh suatu masyarakat untuk bertindak dan berbuat secara keseluruhan.
5. Sistem kemasyarakatan
Unsur budaya sistem kemasyarakatan adalah bagaimana anggota masyarakat berhubungan dengan satu sama lain.
6. Sistem mata pencaharian orang tua
Unsur budaya sistem mata pencaharian orang tua berkaitan dengan usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Misalnya, dengan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, atau perdagangan.
7. Kesenian
Unsur budaya kesenian berkaitan dengan hasrat manusia terhadap keindahan. Kesenian terdiri dari tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni musik, dan seni tari.
Keberagaman ini mempengaruhi peserta didik dalam memahami suatu hal. Oleh karena itu, cukup penting bagi guru untuk menyajikan materi pembelajaran dengan memperhatikan budaya masing-masing peserta didik. Dalam penerapannya tidak semua unsur budaya perlu dimasukkan ke dalam materi pembelajaran, cukup masukkan salah satu unsur budaya yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Seperti pada kegiatan PPL II yang penulis lakukan, penerapan pembelajaran berdiferensiasi diintegrasikan dengan culturally responsive teaching. Pada saat itu pembelajaran dilakukan dengan materi mengidentifikasi topik, gagasan utama, dan data pada teks laporan hasil observasi yang disajikan. Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengadakan asesmen diagnostic non-kognitif untuk melihat minat siswa. Dalam pilihan minat yang disediakan, guru memberikan opsi kesenian, teknologi, dan olahraga. Berdasarkan opsi tersebut peserta didik diminta memilih aspek mana yang paling diminati.
Setelah asesmen diagnostik dilakukan, guru menyediakan konten yang sudah diintegrasikan dengan kondisi budaya di lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik. Â Untuk aspek kesenian, guru menyediakan teks laporan hasil observasi tentang Candi Singosari. Untuk aspek teknologi, guru menyediakan teks laporan hasil observasi mengenai angkutan umum di sekitar. Sedangkan, untuk aspek olahraga, guru menyediakan teks laporan hasil observasi mengenai tempat olahraga di lingkungan sekitar. Setelah itu peserta didik diminta untuk menentukan topik, gagasan utama, dan data yang terdapat di teks laporan hasil observasi tersebut.
Berdasarkan penerapan berdiferensiasi yang terintegritas dengan culturally responsive teaching ini, peserta didik merasa lebih familiar dengan informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi tersebut. Dengan begitu peserta didik merasa lebih mudah dalam mengerjakan lembar kerja peserta didik yang sudah diberikan. Meski memang ada beberapa peserta didik yang masih harus didampingi dalam pengerjaannya karena kemampuan pemahamannya.
Itulah pembelajaran bermakna yang didapatkan dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi dengan pendekatan culturally responsive teaching. Dalam pembelajaran ada baiknya guru memperhatikan keberagaman latar belakan budaya yang dimiliki peserta didik. Keberagaman budaya tersebut bisa diintegrasikan ke dalam materi untuk memudahkan peserta didik memahami materi yang disajikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H