Mohon tunggu...
Rahadi
Rahadi Mohon Tunggu... Guru - Ikhlas Sabar Tawakal

Rahadi pekerjaan guru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memaafkan

2 September 2021   11:44 Diperbarui: 2 September 2021   11:56 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Melihat kondisi Anton yang sedang dipuncak kemarahannya, secara reflek kedua tanganku merangkul Anton dan ku angkat tubuhnya ku bawa keluar ruang sambil berpesan agar anak-anak tunggu di dalam kelas. " Iya, Pak Guru ! " ucap anak-anak serempak.

" Kenapa kamu Anton ? Kelihatannya kamu marah banget sama Budi ? " tanyaku sambil terus membopong Anton ke luar kelas.

" Tadi Budi menendang kakiku ! " jawab Anton.

" Terus kamimu luka tidak ? "

" Tidak ! "

" Sekarang masih sakit " 

" Tidak ! " 

Melihat tangan dan kaki Anton sudah tidak tegang lagi, maka kuturunkan tubuh Anton pelan-pelan sambil bertanya, " Anton, kamu pengin dapat pahala ? "

" Pengin Pak ! " 

" Kamu pengin masuk surga ? "

" Pengin Pak ! "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun