Lamunan di masa silam tentang kopi racikan Bah Sipit di masa colonial.
Kopi-kopi bubk yang bertahan dan bisa dinikmati hingga kini. Dari lapisan masyarakat bawah hingga kalangan atas. Kopi yang berderet di etalase dengan ragam kemasan. Dan juga kemasan-kemasan kecil di "lodong".
Bahkan kertas-kertas pembungkus kopi bubuk itu tetap dipertahankan seperti masa dulu. Â Kertas berwarana coklat khas pembungkus kopi-kopi bubuk yang dijual eceran.
Ada logo kacamata yang khas di pembungkus itu. Brand kopi Cap Kacamata yang resmi dipakai pada dekade tahun 1950. Logo itu konon dibuat oleh Muhammad bin Ahmad Balweel, seorang peranakan Arab yang tinggal di Empang.
*
Aku bangkit dari dudukku. Membayar dan pelan berjalan keluar.  Melewati ciantang atau pintu kayu berlipat pintu bercat biru. Pintu yang lazim dan khas digunakan dalam arsitektur toko-toko dan  warung di masa kolonial Hindia Belanda.
Secangkir kopi tubruk Bah Sipit, cukup membuatku lega. Merefresh otak di cuaca Bogor yang teduh, hari itu.
 Kopi Bah Sipit Cap Kacamata
Jl. Empang No.27, RT.01/RW.02, Empang, Kec. Bogor Sel., Kota Bogor, Jawa Barat  Â
@rachmatpy
Referensi: