Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Celoteh Ibu, Senantiasa Kurindu dari Kampung Halaman

25 April 2023   15:21 Diperbarui: 25 April 2023   15:24 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungkem ibu di momen lebaran Idul Fitri 2023. DOKPRI

Aku salah satu anaknya yang suka mendengarkan cerita Ibu. Bahkan aku antusias mendengarkan dengan respon-respon pertanyaan.

Sambil nonton siaran televisi selepas Isya', aku rutin bercengkerama dengan ibu. Beralas kasus yang sengaja aku "seret" ke depan televisi, kami rebahan.

Aku nyaman mendengarkan. Cerita akan berakhir dengan sendirinya saat, Ibu ketiduran. Dan aku baru mengikutinya, tidur.  Biasanya ibu tengah malam akan terbangun, lalu pindah ke kamarnya.

Jika sudah demikian, maka esok malamnya cerita akan berlanjut. Seperti taka da habisnya. Dan aku menikmatinya. Menikmati kebersamaan dengan Ibu. Sengaja aku manfaatkan waktu dengan Ibu lebih banyak. Mumpung di rumah.

Dan setelah tiba hari untuk kembali ke tanah perantauan, Jakarta, maka cerita akan terpenggal. Dan akan berlanjut di hari mendatang saat aku balek kampung.

Bisa jadi tahun berikutnya, atau mungkin bulan-bulan berikutnya.

Itu momen yang selalu kurindukan. Melebihi dari apapun yang ada di kampung halaman. Momen yang selalu bikin berat meninggalkan kampung halaman.

Saat momen mudik usai, semakin berat dengan kalimat Ibu saat melepas keberangkatanku .

"Pulangnya jangan lama-lama. Jangan setahun sekali," kata Ibu, perempuan  berumur kepala 7 itu.

Perempuan terhebat di mataku. Perempuan yang paling kusayangi jauh di kedalaman hatiku.

Perempuan yang akan selalu kurindukan cerita-cerita dan celotehan di kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun