Rombongan kami diberi arahan sebelum berangkat hiking. Kang Mamat memberikan rambu-rambu aturan selama hiking, seperti dilarang membuang sampah di jalur hiking, sampah apapun. Jika ada sampah yang akan dibuang, harus dibawa Kembali hingga menemukan tempat sampah. Serta meminimalisr membawa barang-barang yang berpotensi menjadi sampah.
Upaya lain dari pihak pengeloa, ada papan peringatan larangan membuang sampah sembarangan. Baik papan semi permanen maupun berupa spanduk di beberapa titik.
Pengalaman ke Curug, Menjaga Alam Dimulai dari Diri Sendiri
Namun ipaya apapun dari sisi eksternal, tak akan berubah jika diri sendiri, abai dengan aturan itu. Mengingat terjaganya alam dan kelestariannya adalah tanggungjawab Bersama antar individu dan kelompok.
Lalu bagaimana dengan kesadaran diri sendiri?
Kalau aku, melihat terjaganya alam dari momok sampah bertebaran harus dilihat dari sikap dan perilaku diri sendiri.
Oleh karena itu sangat penting pemahaman dan kesadaran diri untuk mencintai alam sebagai tempat yang indah dan bersih dari buangan sampah berbahaya terutama sampah plastik.
Apa konsep yang harus kita pahamai? Dan apa perilaku kita terhadap alam sekitar sebagai wujud tanggungjawab kita sebagai entitas?
1. Ini pemehaman yang menurut aku sangat penting ditanamkan ke dalam diri.
Segala tindakan dan perilaku kita berdasarkan pemahaman dulu yang baik dan benar.
Dampak merusak alam, dari sampah plastik harus kita pahami. Bahwa plastik merusak ekologi yang ujungnya akan berdampak kepada kehidupan manusia sendiri. Jika alam eusak, bukankah ketersediaan oksigen juga terganggu? Secara hutan salah satu "paru-paru" penyedia oksigen.