Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

9 Tips Aman Mudik Gratis, "Pemudik Gratis Pemula" Wajib Tahu!

15 April 2023   06:18 Diperbarui: 15 April 2023   06:21 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mudik. Dok: www.cnnindonesia.com

Instansi, komunitas, atau pihak-pihak penyelenggara mudik gratis pasti menyebarkan informasinya secara luas. Paling efektif melalui internet. Dunia internet yang banyak digunakan orang sekarang ini.

Caranya mudah, ketik aja kata kunci di halaman peramban, misalnya "program mudik gratis 2023." Lalu cari dan baca berita sesuai yang diinginkan.

Atau rajin-rajin baca-baca berita online.  Akses menggunakan smartphone. Info-info program mudik, banyak bersliweran.

Sebagai contoh, info program mudik dengan naik kapal perang dari media online detik.com ini.

Ilustrasi Info Mudik. Dok www.detik.com
Ilustrasi Info Mudik. Dok www.detik.com
Contoh lain, pengalaman mudik gratisku bareng Kompasiana dan Kemenhub beberapa tahun silam, kuperoleh infonya dari laman Kompasiana.  

Sebagai Kompasianer yang aktif membuka lamannya, info-info update di blog keroyokan itu, tak terlewatkan.

Bagi yang aktif menggunakan media social, tentu bisa dengan mudah mendapatkan informasi itu. Info-ifo program mudik gratis, gencar di media social.

  • Gabung, berjejaring dengan komunitas.

Cara lain adalah menggali info mudik gratis dari komunitas. Bergabunglah dengan komunitas daerah kampung/ desa/ kota asal Anda. Misalnya gabung di grup Whatsapp.

Ini cara cukup efektif.  Kesamaan daerah asal, memungkinkan informasi yang sesuai dengan keinginan kita, dibagikan dari anggota grup.

Bukan hanya itu saja, cerita-cerita pengalaman mudik yang dibagikan di grup cenderung memiliki unsur yang sama, yakni "kedaerahan".

Sebagai contoh, aku bergabung dengan grup Whatsapp kota asalku, Wonogiri. Namanya PAKARI (Paguyuban Keluarga Wonogiri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun