Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Melongok Masjid Para Jin di Kudus

26 Maret 2023   17:18 Diperbarui: 27 Maret 2023   13:37 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tembok bagian kiri dalam, ada lemari  berukuran sedang. Itu tempat menyimpang buku-buku, kitab Al Qur-an yang usianya tua. Udah lama.

Masjid Berusia 329 Tahun

Beruntung kami, ditemani oleh Pak Ahdori [69 tahun]  salah seorang pengurus masjid ini. Beliau bercerita banyak soal masjid ini. Termasuk keanehan-keanehan peristiwa yang terjadi.

Masjid didirikan oleh Walisongo pada tahun 1694. Atau kalau dihitung sudah berusia 329 tahun. Sudah direnovasi sebanyak 2 kali yakni pada tahun 1818 dan 2007 silam.

Masjid disebut Masjid Kenepan karena berada di Dukuh Kenepan. Kenepan artinya menginap. Historicalnya, dulu sering dipakai untuk tempat pertemuan, musyawah dan menginap para walisongo. Musyawarah soal penyebaran Islam di Jawa.

Masjid Abyad atau Kenepan, di Desa Kerjasan, Kudus. Foto Lisa Moningka.
Masjid Abyad atau Kenepan, di Desa Kerjasan, Kudus. Foto Lisa Moningka.

Bangsa Jin di Dalam Masjid

Pada saat renovasi masjid yang pertama, yakni pada tahun 1818, disematkan nama Masjid Abyad yang artinya putih. Menurut Pak Ahdori, disebut "Putih" karena diyakini banyak bangsa jin muslim yang menghuni masjid Kenepan ini.

"Banyak sekali makmum yang tidak keliatan di sini," tutur Pak Ahdori.

Beliau juga menceritakan peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi di dalam masjid. Pernah kejadian, ada   orang pondok tidur di masjid Kenepan. Posisinya "kenceng" lurus dekat keimaman. Tau-tau pagi harinya pindah dengan sendirinya.

"Tandanya kadang saat malam, di dalam masjid, tiba-tiba gitok {tengkuk} mengkorok {merinding}," cerita Pak Ahdori.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun