Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Asyiknya Camping dan Serunya Hiking ke Curug Cibeureum

1 Februari 2023   16:22 Diperbarui: 2 Februari 2023   07:48 2997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koteker di Curug Cibeureum, Sukabumi. Dokumentasi KOTEKA

Bahkan abelum lama ada area yang longsor. Curug pun sempat ditutup untuk umum. Untung saja, saat kami di sana, sudah kelar diperbaiki dengan membangun jembatan besi. Jadi bolehlah dilintasi menuju curug.

Jembatan menuju Curug Cibeureum, Sukabumi. Dokumentasi KOTEKA
Jembatan menuju Curug Cibeureum, Sukabumi. Dokumentasi KOTEKA
Menggunakan tongat kayu ada bagusnya. Soalnya jalanan agak licin. Apalagi trek setelah pos 3. Wah ini trek paling heroik seeh menurutku. Tikungan, tanjakan tajam. Batu-batu pijakan yang licin serta melintasi rimbunan semak-semak.

Aku sempat terpeleset saat balek dari curug. Batu sekepal yang kuinjak, bergerak. Jatuh deh. Untung jatuhnya  di atas tanah, agak miring.

Waspada juga terhadap pacet atau lintah. Aku termasuk salah satu dari koteker yang dicium maut pacet haha. 4 ekor pulak. Ketahuan saat di pos 2. Ukurannya sekitar 1,2 cm. Kubiarin aja, dengan niat kubersihkan saat tiba di curug.

"Gapapa, ntar lepas sendiri," kata Kang Mamat.

Pacet di kakiku| Dokumentasi pribadi.
Pacet di kakiku| Dokumentasi pribadi.

Iya lepas sendiri, tapi sudah kenyang darah dia hahaa. Ternyata saat tiba di curug, si makhluk vampire itu belum lepas. Tambah gendut pulak. Akhirnya kusentil, lepas. Kubasuh air.

Beberapa saat darah masih keluar. Kang Mamat menempelkan tembakau rokoknya. Menempel dengan potongan salonpas, yang dibagi 4 buah. Biar darah berhenti ngalir. Makasih akang yang ternyata sigap dan siap sedia dengan persediaan penawar  darurat ala P3K. 

Kata teman Kang Mamat ditetesin hand sanitizer juga bisa lepas sendiri. Yang jelas jangan panik aja yaa. Ga apa-apa. 

Aku seeh ngrasain, gak terasa apa-apa. Nyeri juga enggak. Gatal dikit aja. Namun gak kuhirau. Konsentrasiku lebih fokus mendokumentasikan keindahan Curug Cibeureum. Jadi lupa deh ama bekas gigitan ayang pacet.

Tinggi Curug Cibeureum sekitar mencapai 60 meter. Diyakini merupakan air terjun tertinggi yang dapat dikunjungi para wisatawan di dalam kawasan konservasi TNGGP.

Airnya jernih. Mengalir cukup deras. Untung gak deras banget. Jadi masih aman mendekat. Hawanya lumayan dingin, maklum saja di ketinggian 1.300 meter mdpl.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun