Obrolan santai dan meriahpun tercipta. Diselingi beragam makanan, camilan hasil cucurak/ potluck. Ada buah salak, jeruk. Ada resoles, serabi, baslok, sampai "camilan penipu" Rengginang. Ini yang sering mendiami kaleng khongguan hahaa.
Aku sendiri pas berangkat bingung mau bawa makanan apaan. Akhirnya teringat masih ada oleh-oleh mudik dari kampung. Satu kantong kacang Mete khas Wonogiren pun kucangking. Kelas super lorr. Hahahaa. Apapun bawaannya, yang penting bisa guyublah yaa.
Menariknya ada kopi khas Bogor, Liong yang disediakan. Airnya diseduh dengan air yang dimasak pakai kayu bakar. Nikmat pastinya. Ada pula minuman dari daun Paliasa yang disajikan Kang Bugi. Itu daun yang banyak khasiatnya.
"Banyak khasiatnya. Bisa untuk mencegah hipertensi, anti tumor, obat alergi, hepatitis. Coba gugling," Jawab Kang Bugi saat aku tanya.
Bener, setelah kugogling ternyata banyak khasiat daun Paliasa itu. Ini benar-benar herbal yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Seduhnya juga mudah. Daun dikeringkan dahulu. Boleh diremas-remas, lalu tuangin air panas. Sayang aku kelupaan mencoba seduhan yang disajikan.
Akhirnya minta aja daunnya buat diseduh di rumah. Beberapa lembar kupetik di pohon Paliasa di samping rumah Kang Bugi untuk kubawa pulang. Sekaligus kebagian satu bibit untuk kutanam di rumah.
Jam makan siang terlewat. Namun gong komando makan belum ditabuh. Pasalnya menu sejuta rasa, jengkol yang dijanjikan Mbak Winnie belum nongol. Masih OTW. Nampaknya semua penggila jengkol. Terlihat pada sabar menunggu meski perut keroncongan. Hehee.
Demi menuntaskan selera yang turut naik ke ubun-ubun akan semur jengkol, aku pun setia menunggu. Perut pun kuamankan dengan camilan resoles. Dua biji hahaa.
Tulisan Jengkol
Nah tulisan ini, sengaja aku kasih judul  memuat kata "Tulisan Jengkol". Bukan hanya karena hidangan yang menjadi "man of the match" ala UCL football, di ajang Halbil Vlomaya kali ini, jengkol memang panganan berkharakter. Bukan hanya kuat di aroma, tapi juga rasa yang khas dan bikin nagih. Kecanduan enak.Â
Ini bayanganku saja. Mengidentikkan dengan karakter jengkol, karakter tulisan bagusnya diracik dengan kharakter kuat. Bermakna dan beraroma kuat yang aromanya mampu diminati pembacanya. Baik dari isi maupun informasi yang termuat di dalamnya. Tentu dengan demikian kebermanfaatan tulisan makin bisa semerbak mewangi ala jengkol. Hahaaa.Â