Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Guyubnya Vlomaya dan Tulisan Jengkol

31 Mei 2022   20:25 Diperbarui: 1 Juni 2022   10:33 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati maksi jengkol di acara Halbil Vlomaya, Sabtu 28 Mei 2022 Dramaga Bogor. (Dok Vlomaya)

Salah satu tujuan menulis adalah berbagi hal bermanfaat melalui tulisan. Untuk itu perlu dan penting  membangun medan menulis kuat. Seperti mempererat hubungan antar penulis melalui sarana berkomunitas. 

Bagiku, memiliki lingkungan aktivitas menulis sangat berperan dan membantu memotivasi dalam  menulis. Disamping memotivasi internal dari dalam diri sendiri, penting memiliki prndorong eksternal. Ini tak lepas dari munculnya gangguan-gangguan dalam menjaga konsistensi menulis. Itulah salah satu sebabnya aku suka berkomunitas. Komunitas apa saja termasuk komunitas menulis.

Itu yang sering aku rasakan. Soalnya aku tu belakangan kurang konsisten menulis. Meski tetap bikin-bikin konten blog, visual untuk beragam platform termasuk media social.

Acara Halbil Vlomaya, Sabtu 28 Mei 2022 Dramaga Bogor. (Dok Vlomaya)
Acara Halbil Vlomaya, Sabtu 28 Mei 2022 Dramaga Bogor. (Dok Vlomaya)

Guyubnya Vlomaya

Itulah sebabnya, saat ada undangan Halal Bi Halal (Halbil) di WAG Admin Komunitas Kompasiana, aku menyimak lebih detil. Cari tau acaranya dimana. Ehh ternyata masih di wilayah Bogor. Lumayan dekat pula. Lokasinya di rumah sang pengundang, Komandan komunitas Vlomaya, Kang Bugi, yakni di kawasan Dramaga, Bogor. Sekira 6an km dari rumah kalau menurut gmap.

Dan di hari H acara, Sabtu 28 Mei 2022, meski Bogor dirundung cuaca mendung, enak buat rebahan aku bergegas ke rumah Kang Bugi. Meski telat dari jam pertemuan yang ditentukan pada angka di 10.30 wib. Rapopolah yaa. Gasss wess! Hahaa.

Asyik juga rumah Kang Bugi. Meski di perumahan masih bisa menyalurkan hobi bertanam. Setidaknya itu yang kulihat di halaman samping rumahnya. Ijo-ijo. Ramah adem di mata. Seramah tuan rumah. Renyahnya Kang Bugi. Seadem prigelnya sang istri, Mia Yunaentin. Pasangan ini semanak menyambutku sebagai "tamu". Tamu-tamuan hehehee.

Acara Halbil Vlomaya, Sabtu 28 Mei 2022 Dramaga Bogor. (Dok Vlomaya)
Acara Halbil Vlomaya, Sabtu 28 Mei 2022 Dramaga Bogor. (Dok Vlomaya)

Dari total yang hadir para anggota Vlomaya, aku baru mengenal Denise dan Kang Bugi. Mas Hafis, Admin Kompasiana entah pernah ketemu atau belum di event Kompasiana, tapi sudah mengenal namanya. Senang bisa kenalan dengan Mas Kusworo, Mas  Royan, Mbak Winni Soewarno, Mbak Nia Afriana, Mbak Tatiek R Anwar,  siapa lagi yaa. Mmmm.

Obrolan santai dan meriahpun tercipta. Diselingi beragam makanan, camilan hasil cucurak/ potluck. Ada buah salak, jeruk. Ada resoles, serabi, baslok, sampai "camilan penipu" Rengginang. Ini yang sering mendiami kaleng khongguan hahaa.

Aku sendiri pas berangkat bingung mau bawa makanan apaan. Akhirnya teringat masih ada oleh-oleh mudik dari kampung. Satu kantong kacang Mete khas Wonogiren pun kucangking. Kelas super lorr. Hahahaa. Apapun bawaannya, yang penting bisa guyublah yaa.

Menariknya ada kopi khas Bogor, Liong yang disediakan. Airnya diseduh dengan air yang dimasak pakai kayu bakar. Nikmat pastinya. Ada pula minuman dari daun Paliasa yang disajikan Kang Bugi. Itu daun yang banyak khasiatnya.

"Banyak khasiatnya. Bisa untuk mencegah hipertensi, anti tumor, obat alergi, hepatitis. Coba gugling," Jawab Kang Bugi saat aku tanya.

Bener, setelah kugogling ternyata banyak khasiat daun Paliasa itu. Ini benar-benar herbal yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Seduhnya juga mudah. Daun dikeringkan dahulu. Boleh diremas-remas, lalu tuangin air panas. Sayang aku kelupaan mencoba seduhan yang disajikan.

Akhirnya minta aja daunnya buat diseduh di rumah. Beberapa lembar kupetik di pohon Paliasa di samping rumah Kang Bugi untuk kubawa pulang. Sekaligus kebagian satu bibit untuk kutanam di rumah.

Jam makan siang terlewat. Namun gong komando makan belum ditabuh. Pasalnya menu sejuta rasa, jengkol yang dijanjikan Mbak Winnie belum nongol. Masih OTW. Nampaknya semua penggila jengkol. Terlihat pada sabar menunggu meski perut keroncongan. Hehee.

Demi menuntaskan selera yang turut naik ke ubun-ubun akan semur jengkol, aku pun setia menunggu. Perut pun kuamankan dengan camilan resoles. Dua biji hahaa.

Tulisan Jengkol

Nah tulisan ini, sengaja aku kasih judul  memuat kata "Tulisan Jengkol". Bukan hanya karena hidangan yang menjadi "man of the match" ala UCL football, di ajang Halbil Vlomaya kali ini, jengkol memang panganan berkharakter. Bukan hanya kuat di aroma, tapi juga rasa yang khas dan bikin nagih. Kecanduan enak. 

Ini bayanganku saja. Mengidentikkan dengan karakter jengkol, karakter tulisan bagusnya diracik dengan kharakter kuat. Bermakna dan beraroma kuat yang aromanya mampu diminati pembacanya. Baik dari isi maupun informasi yang termuat di dalamnya. Tentu dengan demikian kebermanfaatan tulisan makin bisa semerbak mewangi ala jengkol. Hahaaa. 

Dan senang rasanya di acara itu, banyak sharing kharakteristik menulis dari para penulis dengan Mas Kusworo dengan pengalaman perjalanan ke beragam negara, Mbak Nia Afriana yang bekerja di RSJ, juga teman-teman lainnya. Ada Mas Royan yang ingin menuliskan banyak pengalaman berkaitan dengan pekerjaannya. 

Yah, banyak manfaat dalam acara kumpul-kumpul seperti itu. Menambah jejaring pertemanan, saling bertukar pikiran, sekaligus ajang silaturahmi. Bisa guyub dalam segala kegiatan termasuk kepenulisan. 

Berharganya pertemuan tatap muka ini semakin berasa, pasca pandemi Covid19 memang menjauhkan kita - dalam arti sebenarnya - dengan lingkungan pergaulan. Bisa bertatap muka dengan sahabat-sahabat tentu terasa semakin bernilai. Terlebih dengan sesama pegiat penulis yang suka berbagi hal-hal bermanfaat melalui tulisannya.  

Berbagi tulisan semoga terus mengalir seperti sungai di belakang rumah Kang Bugi yang mengalir tiada henti. Meski tak sederas aliran Sungai Aare Swiss, namun konsisten tak pernah surut. Lihat neh sungainya hehe.


Semoga saja setelah ajang ini, kita bisa bertemu Kembali dalam momen kumpul yang lebih seru dan bermakna. Pesta Kembang Api Vlomaya jangan pernah berakhir.

Makasih kepada Vlomaya sudah menjadi sarana bergabung. Makasih Kang Bugi sudah mengundang. Makasih sahabat kompasianer sekalian. Salam sehat.

@rahabganendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun