Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gua Gudawang, Pesona Tersembunyi yang Butuh Kasih Sayang

22 Desember 2019   21:34 Diperbarui: 23 Desember 2019   12:20 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya ada 12 gua lainnya, namun baru 3 gua yang dibuka untuk umum. Kalau warga setempat bilang, Gua Gudawang artinya kosong atau gerowong. Cerita yang berkembang mengisahkan kalau gua-gua itu dulu sering didatangi pertapa. Ada yang semedi di sini sampai lebih dari sebulan.   

Ada gapura bertuliskan "Goa Gudawang" yang menegaskan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Tiket masuk murah, Rp 8000 saja. Didukung fasilitas lumayan memadai, ada mushola dan toilet.

Kotekers Koteka mejeng di Gua Gudawang. (Foto Koteka)
Kotekers Koteka mejeng di Gua Gudawang. (Foto Koteka)
Pemandangan di dalam komplek, banyak batu karang. Tak jauh dari pintu masuk kita bisa tau sekilas informasi tentang gua. Ada papan tulisan yang menjelaskan secara singkat. Jadi baca dulu. Hehe.

Papan informasi Gua Gudawang. (Foto Ganendra))
Papan informasi Gua Gudawang. (Foto Ganendra))
Terus ada papan petunjuk arah. Gua Simenteng kiri, Gua Simasigit kanan. Gua Sipahang arah lurus. Si menteng dan Simasigit deket aja, gak nyampe seratus meter. Kalau Gua Sipahang sekira 350 meter arah belakang.

Papan petunjuk Gua Gudawang. (Foto Ganendra))
Papan petunjuk Gua Gudawang. (Foto Ganendra))
Papan petunjuk Gua Gudawang. (Foto Ganendra))
Papan petunjuk Gua Gudawang. (Foto Ganendra))
Aku bilang gua-gua di sini cukup ramah untuk dikunjungi, maksudku medannya tak terlalu berat. Khusus untuk Gua Simenteng dan Gua Simasigit ya. Dua Gua itu mudah untuk ditelusuri. Tak terlalu dalam dan sudah ada track-nya.

Di Gua Simenteng sedalam 300 meter sudah dilengkapi penerangan lampu sejauh 100 meter. Jalurnya juga sudah cukup mudah. Ada tangga turun ke bawah. Ya di Gua Simenteng yang dinamai karena dulunya ada Pohon Menteng di depan gua itu. Pintu masuk ditandai "gapura' kepala harimau  berlidah. Sesaat masuk, jalur langsung menjorok ke bawah. Cukup curam. Namun sudah ada tangga dan pagar pipa besi sebagai pegangan. Gua cukup terang, karena ada lampu di dinding gua.

Di dalam Gua Simenteng. (Dokpri)
Di dalam Gua Simenteng. (Dokpri)
Sayangnya penerangan yang ada dimanfaatkan oleh tangan-tangan jahil. Beberapa dinding gua nampak coretan-coretan. Sangat jelas terlihat. Seperti dinding belakangku ini. Vandalisme. Sama seperti yang sering kita jumpai di banyak loaksi wisata mana pun. Norak banget ya.  Sayang banget karena merusak pemandangan alami dinding gua hasil ukiran sedimentasi ratusan tahun. Sayang sekali.

Tuh corat coret di Gua Simenteng. (Dokpri)
Tuh corat coret di Gua Simenteng. (Dokpri)
Akibatnya di Gua Simasigit tak terdapat penerangan. Tinggal besi-besi bekas lampu penerangan yang sudah dicopot. Itu demi menghindari aksi tangan jahil merusak dinding gua. Untung saja di salah satu bagian ada celah dari atas yang membuat sinar atau cahaya luar sedikit masuk ke dalam gua.

Gua Simasigit yang juga ditandai  pintu masuk kepala harimau, artinya masjid itu tak terlalu dalam. 100an meter saja. Track-nya juga paling mudah. Tidak menjorok ke bawah. Cukup landai dan datar. Ada keindahan di dalamnya. Batu-batuan indah yang menggantung bagaikan kristal. Batuan-batuan yang terbentuk secara alami dari kikisan air tanah ini berwarna keemasan. Itu stalagtit dan stalagmit.

Kondisi di dalam gua tak segerah di Gua Simenteng. Juga tak terlalu lembab. Mungkin kalau diguyur hujan, akan lembab dan pasti indah dengan gemericiknya air. Menurutku gua ini paling cocok untuk dikunjungi anak-anak, guna mengedukasi terkait wisata gua.

Menyusuri arah belakang dari pintu masuk Gua Gudawang, sekira 350 meter, Gua Siopahang berada. Edo bilang, Sipahang artinya "bau". Guanya berbau, mungkin dari kotoran kelelawar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun