Berlatar belakang 'main'  sepeda kayuh dengan model bisnis to customer. Seratus persen karya lokal, anak bangsa.  Keinginan untuk bisa lebih mengangkat produk lokal bisa bersanding dengan produk-produk dari luar negeri.  Bisa bersaing dan  dan bisa bersanding dengan produk-produk dari luar. Jadi bukan saatnya lagi import produk, tapi ekspor.
Material yang digunakan utamanya adalah limbah kayu karet. Namun ada juga yang dari jabon dan jati, itu jika tersedia limbahnya. Â Sekitar 50 persen material yang dipakai pada sepeda Kayuh terbuat dari kayu karet. Dipadu dengan bambu, besi dan kulit. Â Dengan menggunakan material berasal dari alam, diharapkan sepeda Kayuh bisa kembali lagi ke alam jika kelak menjadi limbah.
"Semua dipakai dari kayu limbah. Â Yang sepeda dibuat dari kayu laminasi, plywood," jelas Maulidan.
Khusus sepeda Kujang, special didesain untuk ajang "Kayuh Bike" di Bogor. Â Kalau sepeda skutik baru prototype dibuat dari kayu juga namun bukan manual. Â Kemampuan menahan beban maksimal 120 kg dan minimal 70 kg. Â
"Indonesia adalah produsen perkebunan karet terbesar di dunia, 26,7 juta hektar. Menyisakan limbah 3,7 juta hektar setiap tahun, atau sekitar 147 juta batang setiap tahun," jelas Maulidan. Jadi pantas saja kalau Maulidan yakin material tercukupi 5-7 tahun ke depan, dari Jawa Barat dan Banten.
Tentu saja apa yang dilakukan Kayuh dengan mengolah limbah kayu karet yang kurang bernilai ekonomi bisa terangkat dengan sentuhan industri kreatif. Dimodifikasi ulang sebagai bahan membuat sepeda kayu yang mempunya nilai ekonomi yang lebih tinggi, dengan harga jual berkisar antara Rp.4 juta -- Rp. 12 juta per sepeda. Â
Dikerjakan secara hand made, sedikit campur tangan mesin, membuat sepeda Kayuh memiliki keunggulan desain, gak kaku, ergonomis, sangat tak terbatas. Â Hal yang lebih luas lagi sepeda kayu produksi Kayuh, berdampak positif.
Selain mengolah bahan yang terbuang, mendesain produk ramah lingkingan dipadu dengan penggunaan untuk membangkitkan kesadaran tentang berbagi antar manusia. Sesuai kodrat manusi sebagai makhluk sosial. Jadi mari berbagi, yang bisa dimulai dengan turut dalam ajang Kayuh Bike, bike sharing, Desember mendatang. Yuk mari!
@rahabganendra